Website Development: Unsur Penting dan Cara Kerjanya

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE
website-development-dreambox

Apa Itu Website Development?

Dalam era digital ini, kebutuhan jasa website development terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan internet yang pesat. Sebab dalam lingkup bisnis, website memegang peranan penting untuk menjaga kehadiran online (online presence).

Itu sebabnya, memiliki website yang profesional dan fungsional adalah sebuah keharusan bagi banyak perusahaan, organisasi, maupun individu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa yang dimaksud dengan web development beserta cara kerjanya secara rinci.

Unsur-Unsur di dalam Website Development

Web development atau pengembangan website mengacu pada proses pembuatan, pemeliharaan, dan pengembangan sebuah website. Proses ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari desain tampilan visual (front-end) hingga pengaturan dan manajemen server (back-end).

Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan website yang dapat diakses dengan mudah, berfungsi dengan baik dan responsif, serta memberikan pengalaman pengguna yang baik. Adapun aspek kunci dan konsep dasar dalam web development meliputi:

1. Website

Website adalah sekumpulan halaman yang terhubung secara elektronik serta dapat diakses melalui internet. Setiap website memiliki alamat unik yang dikenal sebagai URL (Uniform Resource Locator), yang digunakan untuk mengaksesnya.

Sebuah web dapat berisi berbagai jenis informasi, seperti teks, gambar, video, dan elemen interaktif lainnya. Adapun tujuan utama dari website adalah untuk menyajikan informasi, produk, atau layanan tertentu kepada pengunjungnya.

2. IP Address

IP Address (Internet Protocol Address) mengacu pada alamat numerik unik yang diberikan untuk setiap perangkat yang terhubung ke internet. Fungsinya yaitu untuk menghubungkan komunikasi pengirim dan penerima dalam bertukar informasi. Ada dua versi protokol IP yang umum digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6.

3. HTTP

Elemen dalam website development yang selanjutnya yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol). HTTP adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima data antara klien (seperti browser web) dan server web.

4. Coding

Coding atau pemrograman adalah proses penulisan dan pengaturan kode komputer yang membentuk struktur dan logika sebuah website.

Bahasa pemrograman digunakan untuk menginstruksikan komputer tentang tindakan apa yang harus diambil ketika pengguna berinteraksi dengan web.

5. Front End

Front-end development juga dikenal sebagai client-side development, adalah aspek yang berkaitan dengan bagian visual dan interaktif dari sebuah website yang dapat dilihat dan diakses oleh pengguna.

Dalam konteks website development, seorang front-end developer bertanggung jawab untuk mengambil desain yang telah dibuat oleh tim desainer grafis dan mengubahnya menjadi kode-kode HTML, CSS, dan JavaScript.

6. Back End

Adapun back-end development, juga dikenal sebagai server-side development, berfokus pada bagian website yang tidak terlihat oleh pengguna. Ini mencakup pengaturan server, pengolahan data, dan pengelolaan database.

7. CMS (Content Management System)

CMS (Content Management System) adalah platform atau sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, mengatur, dan mempublikasikan konten pada website dengan mudah tanpa perlu pengetahuan teknis yang mendalam.

8. Cyber Security

Terakhir, cyber security atau keamanan siber adalah aspek krusial untuk melindungi website dari berbagai ancaman keamanan online. Contoh serangan cyber dapat mencakup hacking, malware, DDoS (Distributed Denial of Service), dan lain-lain.

Proses dan Cara Kerja Web Development

Setiap pengembangan website bisa saja memiliki proses kerja yang berbeda tergantung pada jenis web, bahasa pemrograman, dan aspek lain yang dibutuhkan. Namun secara umum, berikut ini alur dalam cara kerja yang biasa menjadi acuan bagi para web developer:

1. Mengumpulkan Informasi

Proses pertama dalam website development adalah mengumpulkan informasi dari klien atau pemilik web. Hal ini dilakukan untuk memahami kebutuhan, tujuan, dan visi dari pembuatan website tersebut.

Pada tahap ini, tim developer akan berinteraksi dengan klien untuk mendapatkan informasi seperti tentang jenis bisnis atau organisasi yang dimiliki, target audiens, jenis konten yang ingin disajikan, fitur yang diinginkan, dan lain-lain.

2. Merancang Pengembangan Web

Langkah selanjutnya adalah merancang pengembangan website berdasarkan data dan informasi yang sudah diperoleh dari tahap pertama. Secara garis besar, proses perancangannya meliputi 2 hal berikut:

  • Membentuk Sitemap

Informasi yang sudah dikumpulkan akan digunakan untuk merancang struktur website dalam bentuk sitemap. Sitemap adalah representasi grafis dari struktur halaman web dan bagaimana tiap halaman tersebut terhubung satu sama lain.

Sitemap berfungsi untuk membantu dalam merencanakan navigasi website dan mengatur hierarki konten. Dengan sitemap, tim pengembang dapat memastikan bahwa website memiliki struktur yang logis dan mudah dinavigasi oleh pengguna maupun pengunjung.

  • Membentuk Wireframe

Setelah sitemap selesai, langkah selanjutnya adalah membuat wireframe atau blueprint dari tampilan halaman web yang dibuat. Adapun wireframe adalah representasi visual sederhana dari UI (User Interface) yang akan dibuat.

Rancangan tersebut menunjukkan layout, tata letak, dan elemen utama dari setiap halaman. Penting untuk diperhatikan bahwa wireframe tidak berisi elemen desain seperti warna atau gambar, sebab hanya bertujuan untuk mengatur tampilan konten dan elemen interaktif sebelum desain lebih rinci.

3. Merancang Desain Web

Setelah rancangan sitemap dan wireframe disetujui klien, tahap selanjutnya dalam website development adalah merancang desain visual dari website tersebut. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam proses desainnya adalah sebagai berikut:

  • Elemen Desain

Desain ini dapat mencakup elemen-elemen seperti warna, font, gambar, dan elemen desain lain. Tujuannya adalah untuk memberikan identitas visual yang menarik dan profesional kepada website yang dibuat sesuai dengan identitas brand atau keinginan klien.

  • Pengalaman Pengguna (UX)

Selain itu, desain web juga harus memperhatikan pengalaman pengguna atau User Experience (UX). Artinya, desain tersebut harus menyajikan antarmuka yang sederhana, intuitif, dan mudah diakses oleh pengunjung web.

  • Responsivitas

Responsivitas mengacu pada tampilan dan fungsionalitas desain yang adaptif dan dapat menyesuaikan dengan berbagai perangkat dan ukuran layar. Termasuk komputer desktop, tablet, dan smartphone.

Biasanya, rancangan desain web disajikan developer dalam bentuk mockup atau visual representasi halaman website yang telah dirancang. Selanjutnya, klien akan meninjau dan memberi feedback pada hasil desain tersebut hingga akhirnya disetujui.

4. Meluncurkan Website

Setelah desain web disetujui, tahap terakhir adalah meluncurkan website ke publik. Tahap ini melibatkan implementasi desain dan pengembangan website menggunakan bahasa pemrograman dan teknologi web yang sesuai. Berikut langkah-langkahnya:

  • Implementasi Desain

Tim front-end developer akan menggunakan kode HTML, CSS, atau JavaScript untuk mengimplementasikan desain visual dan elemen interaktif dari website sesuai hasil rancangan sebelumnya.

  • Pengaturan Server dan Database

Sementara itu, back-end developer akan menangani pengaturan server, database, dan aspek perangkat lunak lain yang akan mendukung kinerja website secara keseluruhan.

  • Pengujian

Terakhir, akan dilakukan serangkaian pengujian dan debugging untuk memastikan tidak ada bug atau masalah lain yang mengganggu fungsionalitas, kecepatan, dan kinerja website di berbagai perangkat dan browser.

Setelah selesai diuji dan dinyatakan siap, maka web tersebut sudah bisa diluncurkan ke publik. Secara keseluruhan, proses website development memang cukup panjang. 

Oleh karena itu, sebagai alternatif solusi yang lebih mudah Anda bisa menggunakan layanan website dari Dreambox. Hubungi kami di sini untuk informasi selengkapnya.

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms