6 Skill yang Anda Butuhkan dalam Backend Web Development

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE
backend-seveloper-dreambox

Pahami tugas backend developer dan skill yang dibutuhan

Beberapa waktu belakangan ini, harus diakui bila developer merupakan salah satu profesi yang begitu prestisius. Baik menjadi full stack developer, maupun backend web development. Terlepas dari hal tersebut, tidak sedikit yang beranggapan jika profesi ini tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan memiliki nilai yang besar. 

Lantas, apakah Anda tahu seperti apa profesi backend web developer ini sebenarnya? Bila belum mengetahui, backend web developer merupakan istilah yang erat kaitannya dengan website. Mulai dari pembangunan konten, web server dan yang lainnya. 

Namun, apa itu backend web developer sebenarnya? apa saja tugas yang dimiliki backend web developer? Berikut selengkapnya!

Apa Itu Backend Web Development?

Sebenarnya, backend sendiri adalah server dari website atau aplikasi. Sehingga, backend web developer merupakan orang yang mempunyai skill untuk merancang dan mengembangkan software dari segi server serta berkaitan dengan database. 

Tujuan dari pengembangan software tersebut adalah untuk memastikan jika aplikasi website bisa tampil serta berguna sesuai dengan peruntukannya. Secara umum, backend web developer memiliki tugas mencetak sejumlah program inti dari fitur yang berada di balik software. 

Bukan hanya itu, seorang backend web developer diharuskan untuk mengelola basis data hingga mengatur integrasi API. Intinya, seorang backend web developer harus memastikan jika semua program yang berada di balik software dapat berjalan secara sempurna. 

Tugas Backend Web Development

Lantas, apa saja tugas yang dimiliki backend web developer ini? berikut sejumlah tugas yang dimilikinya, antara lain:

1. Membuat Konsep dan Menambahkannya Dalam Aplikasi

Tugas penting yang dimiliki backend web developer adalah membuat ide atau konsep, kemudian menambahkannya pada aplikasi. Hal tersebut harus dilakukan agar software dapat selalu memenuhi kebutuhan pengguna dan menjaring pengguna baru menggunakan software tersebut. 

2. Melakukan Riset serta Evaluasi Pada Tampilan Desain

Tugas lain yang dimiliki backend web development adalah melakukan komunikasi dengan front end developer. Komunikasi ini dilakukan agar dapat memastikan tampilan software benar-benar sudah sesuai dengan struktur dari database server. 

Bila masih belum sesuai, harus dilakukan sejumlah evaluasi serta perbaikan database yang berada di sisi server. 

3. Mengatasi Masalah di Backend

Jika dilihat dari segi server, backend merupakan software yang bisa mengalami masalah. Bila hal ini terjadi, backend web developer mempunyai tugas untuk mengatasi masalah dan harus menemukan masalah tersebut. 

Saat masalah pada aplikasi sudah ditemukan, backend web developer akan memperbaikinya sehingga error tidak muncul kembali. 

4. Mengatur Keamanan Aplikasi atau Website

Keamanan menjadi hal yang penting dari setiap proyek pengembangan aplikasi atau website. Hal ini disebabkan karena banyak kejahatan siber yang sangat mengancam pengguna. 

Oleh sebab itu, pengembang harus memastikan jika software yang dikembangkan mempunyai tingkat keamanan maksimal. Selain itu backend web developer juga harus memahami teknik hacking seperti phising, SQL dan lainnya. Hal tersebut agar tindakan hacking dapat diantisipasi dari awal. 

5. Coding dan Testing

Sesudah melakukan perancangan alur aplikasi atau website, seorang backend web development harus menuangkannya di dalam bentuk kode program. Proses tersebut disebut dengan coding.

Pengetesan ini harus dilakukan agar dapat memastikan jika kode program bekerja dengan maksimal. Testing dapat dilakukan di tengah penulisan program, sehingga akan meminimalisir masalah yang terjadi. 

6. Merancang Alur Aplikasi atau Website

Seorang backend web developer juga memiliki tugas untuk memastikan pengguna dapat merasakan user experience yang dimilikinya dengan maksimal. Bagaimana caranya? backend web developer harus merancang alur software yang efisien dan mudah. 

Tentu saja perancangan alur software tidak boleh main-main karena membutuhkan kemampuan logika, coding serta pemrograman tinggi. 

7. Meningkatkan Struktur Data

Sebenarnya, seorang backend web developer tidak selalu bekerja di awal pengembangan aplikasi atau software. Mereka tidak jarang memiliki tugas untuk menangani software yang telah beroperasi serta mempunyai banyak data di dalam databasenya. 

Tugas dari backend web developer berikutnya adalah meningkatkan struktur data yang ada. Hal ini dilakukan agar database menjadi efisien, sehingga server akan bekerja dengan baik dan performa software akan mengalami peningkatan. 

8. Merancang Database

Seperti yang kita ketahui, database menjadi tempat seluruh data yang erat kaitannya dengan website atau aplikasi disimpan. Data yang dimaksud seperti data user, data penduduk hingga yang lainnya. 

Oleh sebab itu, database ini harus disiapkan terlebih dulu sebelum pengembangan website atau aplikasi dilakukan. Tugas dari backend web developer yang terakhir adalah merancang database secara efisien agar tidak memberatkan server. 

Selain itu masalah keamanan juga tidak boleh dikesampingkan, database yang sudah dirancang harus benar-benar aman. 

Skill yang Diperlukan Untuk Menjadi Backend Website Development

Agar dapat menjalankan berbagai macam tugas di atas, backend web developer tentu saja harus menguasai sejumlah skill, seperti:

1. Manajemen Server

Seorang backend web development harus memahami dengan baik seperti apa manajemen server. Hal ini disebabkan karena ranah pekerjaan yang dimiliki oleh backend web developer berada di sini. 

Server menjadi bagian yang memiliki tugas menerima serta memproses keinginan yang dimiliki pengguna. Oleh sebab itu, server menjadi hal yang tidak boleh dikesampingkan. 

2. API serta Penggunaannya

API atau Application Programming Interface memiliki fungsi agar software dapat saling berkomunikasi. Seorang backend web developer harus memahami API serta penggunaannya agar dapat membuat software yang terintegrasi dengan sejumlah software yang lainnya.

3. Framework Back End

Agar dapat memudahkan developer untuk melakukan coding secara berulang, framework sengaja diciptakan, sehingga, developer tidak perlu selalu melakukan coding dari awal. 

Sejumlah framework yang harus dikuasai backend web developer seperti Rails, Django dan yang lainnya. Anda dapat menyesuaikannya dengan bahasa pemrograman yang digunakan. 

4. Manajemen Database

Backend web developer juga harus memahami manajemen serta pengelolaan seperti pembuatan, edit data, input data, hapus data dan yang lainnya. terdapat 2 jenis database yang dapat dipelajari yakni SQL serta NoSQL. Keduanya ini dapat digunakan untuk manajemen data berbeda. 

5. Bahasa Pemrograman Backend

Terakhir adalah bahasa pemrograman. Sesuai dengan nama yang dimilikinya, backend web developer tentu saja harus menguasai bahasa pemrograman backend yang dipergunakan untuk server. 

Contohnya saja seperti PHP, tetapi saat ini sudah mulai ditinggalkan serta beralih pada bahasa pemrograman lain seperti Ruby, NodeJS  dan lainnya. 

6. Git

Selain berbagai hal di atas, skill lain yang diperlukan oleh backend web developer adalah Git. Git yang popular adalah Github. Git digunakan untuk backend web developer yang ingin mengembangkan software kompleks. Giit akan menjadi version control sistem yang dapat merekam seluruh perubahan di dalam kode. 

Bila sekarang ini Anda memiliki website, selain mempelajari skill untuk menjadi backend web development, Anda juga dapat menggunakan layanan website dari Dreambox. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi layanan kami dan konsultasikan kebutuhan Anda disini

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms