Perusahaan Membutuhkan Website Maintenance? Begini Caranya!

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE
website-maintenance-dreambox

Sudah saatnya Anda melakukan Website Maintenance.

Setelah membuat website untuk memperkenalkan atau mempromosikan usaha Anda, website tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja. Seperti kendaraan bermotor yang membutuhkan perawatan rutin agar tetap aman dan nyaman digunakan, website juga harus menjalani maintenance secara berkala. Apa alasannya? 

Website maintenance dapat meningkatkan kepercayaan pengguna dengan menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk meretas informasi sensitif. Di samping itu, peluang website Anda menempati peringkat atas di search engine juga lebih besar karena semua aspeknya sesuai dengan standar yang selalu berkembang. 

Jadi, bagaimana cara melakukan maintenance untuk website? Simak jawabannya di bawah ini.

Cara Melakukan Website Maintenance

Website maintenance sesungguhnya tidaklah sulit karena Anda cukup memperhatikan hal-hal berikut selama proses pemeliharaan.

1. Pastikan setiap aspek pada website masih berfungsi

Sebagai pengguna, pastinya Anda tidak senang saat menemukan konten yang tidak dapat diakses atau lebih buruknya lagi, terlihat rusak. Maka dari itu, setelah membuat website, agenda yang wajib ada pada website maintenance adalah mengecek link menuju setiap halaman web dan plugin yang digunakan.

Pertama, mulailah dengan mengecek apakah ada link yang tidak berfungsi. Agar tidak memakan terlalu banyak waktu, Anda cukup memanfaatkan plugin Broken Link Checker yang mampu memeriksa kondisi lebih dari satu tautan secara bersamaan, jadi Anda tinggal fokus memperbaiki URL yang rusak.

Berikutnya, pastikan semua komponen penting website Anda, seperti katalog harga, formulir online, fitur pencarian, dan yang lainnya sudah memiliki versi terbaru. Pasalnya, kode fitur yang tidak diperbarui akan dipenuhi dengan bug dan celah keamanan yang bisa membahayakan pengguna Anda. Jadi, jangan lupakan bagian ini.

2. Lakukan backup data secara rutin

Keadaan darurat seperti bencana alam yang memutus pasokan listrik ke server, kerusakan komponen, dan serangan DDoS serta virus akan datang tanpa permisi. Jika dibiarkan, Anda akan kehilangan trafik pengunjung serta kredibilitas di mata pelanggan. Untuk mencegah dampak buruk ini, sebaiknya Anda melakukan backup atau pencadangan data secara berkala.

Lantas, seberapa sering backup data harus dilaksanakan? Paling tidak, cobalah untuk menjadwalkan backup secara mingguan. Semakin sering, semakin bagus. Hal ini akan memastikan bahwa Anda tetap memiliki file untuk konten dengan versi yang lebih baru, sehingga Anda tinggal mengunggahnya. 

Namun, pastikan Anda menyimpan file cadangan di tempat yang terpisah dengan lokasi data website agar tidak turut hilang saat terjadi pencurian.

3. Perbarui konten website

Setiap tahun, akan selalu ada tren dan penemuan baru yang hadir. Nah, kedua hal ini bisa saja membuat konten website Anda tertinggal zaman dan tidak dibutuhkan lagi oleh pengguna baru yang mengaksesnya pada waktu yang berbeda. Anda perlu mengingat bahwa ada kalanya seorang calon pelanggan menemukan usaha Anda dari konten lama yang pernah diterbitkan.

Jadi, bagaimana caranya memastikan bahwa kesehatan trafik website Anda tetap sehat? Membuat website dan sejumlah konten saja tidaklah cukup. Selain membuat konten baru, jangan lupakan konten lama yang mungkin sudah tidak relevan dan harus di-update

Misalnya, Anda dapat menambah informasi terbaru yang sesuai dengan kondisi saat ini pada artikel tertentu. Setelah itu, cantumkan keterangan perubahan atau penambahan data pada bagian atas halaman web agar pengguna segera mengetahuinya.

4. Hapus komentar spam

Komentar spam tidak selalu berisikan sentimen yang tidak berkaitan dengan topik pembahasan suatu konten. Terkadang, beberapa oknum jahat akan menipu pengunjung website Anda dengan iming-iming serta URL ke website berbahaya pada komentar spam

Sayangnya, memonitor kolom komentar setiap saat dan langsung menghapus komentar spam yang muncul mungkin terdengar sulit untuk sebagian orang, terutama jika Anda tidak memiliki SDM yang mencukupi. Bagaimanakah Anda bisa mencegahnya? 

Sempatkan sedikit waktu saja untuk memberantas spam pada kolom komentar website Anda secara terjadwal. Selain itu, filter anti-spam otomatis yang dapat mempermudah proses ini juga dapat dipertimbangkan.

5. Pantau SEO

Ketika Anda mencari informasi dari search engine, tentunya Anda hanya akan melirik website yang menempati posisi atas di halaman pertama. Nah, calon pengunjung Anda juga melakukan hal yang sama saat menemukan jawaban yang mereka butuhkan, sehingga performa SEO website sangatlah penting untuk menjaring lebih banyak pengunjung.

Untuk memantau kinerja SEO dan peringkat website Anda di halaman hasil pencarian Google atau SERP, ada dua tools yang dapat digunakan: Google Search Console dan Google Analytics. Kedua konsol ini akan memberi Anda akses ke berbagai menu untuk memonitor jumlah klik dan kunjungan ke suatu halaman, volume trafik, jumlah backlink, hingga posisi website untuk kata kunci tertentu. 

Setelah melihat tren mingguan, bulanan, dan tahunan, buatlah strategi untuk meningkatkan ranking website Anda, entah dengan memperbarui konten, membagikan konten, atau mencoba tips berikutnya.

6. Tes kecepatan loading halaman web

Tidak ada orang yang suka menunggu terlalu lama sampai sebuah halaman web selesai loading. Karena itu, sejak tahun 2018, Google telah menerapkan update yang sangat mempertimbangkan kecepatan loading sebuah halaman web untuk peringkat pada SERP. Makanya, agar website Anda tetap menarik pengunjung saat ini dan ke depannya, jangan abaikan kecepatan loading.

Selama proses website maintenance, Anda tentunya tidak boleh lupa menguji kecepatan loading website. Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan Google PageSpeed Insight untuk tampilan desktop dan Google Mobile Website Speed Testing Tool untuk versi mobile

Kedua tools ini akan mengukur loading speed dan memberikan saran untuk mengoptimalkannya berdasarkan nilai yang diperoleh. Praktisnya, Anda juga bisa membagikan hasil laporan tersebut kepada pihak terkait, jika dibutuhkan. 

7. Perbaiki dan perbarui struktur desain

Tren desain website selalu berganti. Dengan kata lain, elemen desain yang menjadi favorit semua orang saat Anda baru membuat website belum tentu populer beberapa tahun kemudian. Salah satu sentimen yang mendasari perubahan tren desain halaman web adalah meningkatnya kesadaran terhadap user experience, seperti lahirnya skema warna dark mode

Apa yang harus Anda lakukan? Teruslah ikuti perkembangan tren desain dan user experience. Lalu, setiap empat bulan sekali, lakukan evaluasi terhadap struktur dan elemen desain pada website Anda. Untuk menentukan elemen mana saja yang harus diganti, pertimbangkanlah apakah kedua aspek tersebut masih sesuai dengan tren yang sedang berjalan atau tidak dan apakah masih responsif.

8. Cek masa aktif domain

Satu hal lagi yang tidak kalah penting dalam website maintenance adalah masa berlaku domain name. Jika Anda tidak memperpanjang domain secara tepat waktu, pengunjung Anda tidak akan bisa mengakses website bisnis Anda. Hal ini pastinya akan melukai optimisasi SEO dan peringkat SERP Anda, terutama jika penghapusan domain ini pada akhirnya bersifat permanen.

Supaya website Anda senantiasa aktif, cek secara teliti sampai kapan domain name Anda berlaku. Kalau sudah hampir kedaluwarsa, segera selesaikan pembayaran sebelum tenggat waktu yang tertera, sehingga website Anda tidak akan hilang begitu saja.

Singkatnya, website maintenance adalah agenda rutin yang wajib dilakukan demi keberlangsungan bisnis Anda setelah membuat website. Namun, bisa jadi Anda terlalu sibuk untuk melakukan semuanya sendiri. Jangan khawatir, sebab Anda bisa menyerahkan kebutuhan website maintenance kepada para ahli website development dari Dreambox. Ketahui lebih banyak tentang layanan branding, layanan digital marketing, layanan seo dan layanan website yang Dreambox tawarkan. Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia Website? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu Klik di sini!

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms