Deployment (penyebaran) dan development (pengembangan) adalah dua konsep kunci dalam membangun suatu situs web atau perangkat lunak. Meskipun sering digunakan secara bersamaan, keduanya ternyata memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami.
Proses deploy atau penyebaran sangat penting untuk diketahui, sebab ini berkaitan erat dengan siklus pengembangan website, perangkat lunak, atau proyek teknologi lainnya secara keseluruhan.
Mengenal Apa itu Deployment Website
Pada dasarnya, proses deploy adalah suatu tahap akhir dari siklus pengembangan perangkat lunak, di mana website yang telah dibangun akan dipindahkan ke server atau infrastruktur cloud yang dapat diakses oleh pengguna akhir
Jadi, pada tahap ini, situs web yang telah dibuat, diuji, dan disetujui akan dipindahkan ke lingkungan produksi untuk digunakan secara aktif oleh pengguna.
Proses ini dilakukan di lingkungan deploy, yaitu tempat di mana perangkat lunak atau aplikasi akan diimplementasikan dan dijalankan untuk digunakan oleh pengguna akhir. Berikut adalah beberapa jenis lingkungan deploy yang umum digunakan:
-
Server
Proses deploy menggunakan server sebagai tempat penyimpanan dan operasional perangkat lunak atau aplikasi. Ini bisa berupa server lokal yang berada di kantor perusahaan (on-premise) atau server yang berada di cloud.
-
Desktop
Selanjutnya, komputer desktop juga bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan dan pengoperasian perangkat lunak atau aplikasi. Desktop ini bisa berupa komputer pribadi ataupun komputer kantor.
-
Mobile
Perangkat mobile yang dimaksud bisa berupa smartphone atau tablet. Aplikasi yang dikembangkan akan dijalankan di lingkungan mobile ini, termasuk untuk platform Android, iOS, Windows Phone, dan lain sebagainya.
-
Website
Berikutnya adalah browser website. Dalam konteks ini, web digunakan sebagai tempat penyimpanan dan pengoperasian perangkat lunak atau aplikasi. Lingkungan web ini bisa berupa website statis atau dinamis, tergantung pada kebutuhan.
Dengan ini, Anda dapat mengoptimalkan kinerja dan efektivitas website yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna maupun bisnis. Berikut ini beberapa tujuan utama beserta fungsi/manfaatnya:
-
Meningkatkan Efisiensi
Melalui proses ini, perusahaan dapat mengoptimalkan waktu dan sumber daya yang tersedia untuk mengurangi risiko kesalahan sekaligus meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
-
Mengurangi Downtime
Proses deploy yang lancar akan membantu mengurangi waktu tidak aktif atau downtime. Hal ini memastikan bahwa software atau aplikasi dapat selalu tersedia untuk digunakan oleh pengguna.
-
Meningkatkan Kepuasan Pengguna
Karena software dapat berfungsi dengan baik dan aman di lingkungan produksi, maka pengalaman pengguna dapat meningkat. Ini juga akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap produk atau layanan yang disediakan.
-
Mendorong Inovasi
Selanjutnya, proses deploy memungkinkan perusahaan untuk meluncurkan fitur ataupun perbaikan baru dengan cepat, agar tetap kompetitif di tengah pasar yang terus berubah.
-
Meningkatkan Kontrol dan Visibilitas
Jika dilakukan dengan benar, tahap ini bisa membantu memberikan informasi tentang performa dan stabilitas suatu software atau aplikasi, sehingga meningkatkan kontrol dan visibilitas atas lingkungan produksi.
-
Mengurangi Risiko Kesalahan
Terakhir, rangkaian uji intensif selama proses deploy bisa mengurangi risiko error serta memastikan perangkat lunak bebas dari bug atau masalah teknis lain. Anda juga bisa membaca tentang 6 Cara Mudah Temukan dan Atasi Bug di Website.
Perbedaan Deployment dan Development
Agar tidak salah menerapkan, selanjutnya Anda perlu memahami apa perbedaan antara proses deploy dan development.
Seperti dijelaskan di awal, deploy (penyebaran) adalah tahap akhir di siklus pengembangan perangkat lunak, di mana aplikasi, software, atau website yang telah dibuat akan dipindahkan atau ‘disebar’ ke lingkungan produksi untuk digunakan end user (pengguna akhir).
Jadi, ini adalah momen di mana produk perangkat lunak tersebut sudah siap untuk digunakan oleh pengguna akhir.
Di sisi lain, development (pengembangan) merujuk pada seluruh proses pembuatan dan pengembangan aplikasi atau software tersebut. Ini umumnya melibatkan langkah-langkah teknis seperti perencanaan, desain, coding, hingga pengujian.
Jadi, secara konseptual, deploy adalah proses penyebaran produk yang telah dibuat melalui proses development. Adapun informasi lebih lanjut terkait development pada website bisa Anda baca di Website Development: Unsur Penting dan Cara Kerjanya.
Namun dalam konteks pengembangan perangkat lunak, kedua konsep ini saling melengkapi satu sama lain.
Tanpa pengembangan yang baik, tidak akan ada produk yang bisa didistribusikan. Dan tanpa penyebaran yang efektif, produk perangkat lunak tersebut tidak akan bisa sampai ke tangan pengguna akhir dengan baik.
Jenis-jenis Deployment
Proses penyebaran atau deploy dalam pengembangan perangkat lunak memiliki berbagai metode yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas proyek. Berikut adalah beberapa jenis yang umum digunakan:
-
Metadata Deployment
Ini merupakan salah satu jenis metode deploy yang penting dalam konteks pengembangan perangkat lunak.
Prosesnya melibatkan penyebaran informasi ataupun data tertentu yang mendeskripsikan struktur dan sifat dari konten serta aset lainnya dalam suatu aplikasi atau sistem.
Dalam jenis metode ini, informasi-informasi terkait metadata seperti struktur database, skrip, konfigurasi sistem, dan elemen-elemen lainnya yang mendukung fungsionalitas aplikasi disebarkan ke lingkungan produksi.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua aset yang dibutuhkan telah diatur dengan benar dan siap digunakan oleh pengguna akhir.
Tanpa adanya penyebaran metadata, suatu perangkat lunak, aplikasi, atau website mungkin akan mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsinya dengan baik di lingkungan produksi.
-
Content Deployment
Sederhananya, ini merupakan salah satu jenis metode deploy yang memiliki peran penting dalam menyebarkan konten atau materi aktual kepada pengguna akhir.
Dalam proses ini, konten yang dapat berupa halaman website, gambar, video, dokumen, aplikasi, atau jenis lainnya akan dipindahkan ke lingkungan produksi agar siap digunakan oleh pengguna.
Namun saat melakukannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara detail. Pertama, Anda perlu memastikan bahwa konten yang akan di-deploy telah disiapkan dengan baik, termasuk kesesuaian dengan kebutuhan dan harapan pengguna.
Setelah itu, konten juga harus diuji secara menyeluruh untuk memastikan kualitasnya sebelum dipindahkan ke lingkungan produksi.
Dengan menyediakan konten yang relevan, bermanfaat, dan berkualitas, penerapan metode ini dapat membantu mengoptimalkan pengalaman pengguna.
Contoh Penerapan Deployment
Lalu, apa saja contoh penerapan proses deploy atau penyebaran dalam siklus pengembangan perangkat lunak? Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah beberapa contohnya yang umum ditemui:
-
Update Aplikasi
Salah satu contoh paling umum dari deploy terjadi ketika sebuah aplikasi memperoleh pembaruan atau update.
Misalnya, ketika sebuah aplikasi di platform mobile mengalami pembaruan, proses deploy diperlukan untuk menggantikan aplikasi versi lama dengan yang baru di lingkungan produksi.
-
Penyebaran Website
Ketika sebuah website baru saja dibuat atau sebuah website lama telah didesain ulang, proses deploy diperlukan untuk memindahkan web tersebut dari lingkungan pengembangan ke server produksi.
Proses ini penting untuk memastikan website tersebut dapat diakses serta siap digunakan oleh pengguna internet secara luas.
-
Peluncuran Aplikasi Mobile
Terakhir, metode deploy juga diterapkan saat sebuah aplikasi mobile baru sudah selesai dikembangkan dan siap diluncurkan ke publik.
Proses deploy ini dibutuhkan untuk memindahkan suatu aplikasi dari lingkungan pengembangan ke toko aplikasi seperti Apple App Store atau Google Play Store, sehingga pengguna akhir dapat mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut.
Jika membutuhkan layanan lengkap untuk pembuatan dan pengembangan website, termasuk deployment, Anda bisa hubungi kami untuk menggunakan Layanan Website Development profesional dari Dreambox.