6 Cara Mudah Temukan dan Atasi Bug di Website

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE
bug-dreambox

Ketahui Bug Programming di Website Anda

Sebuah website bisa mengalami bug pada sistem atau progam website itu sendiri. Ketika melakukan programming, Anda mungkin saja menemukan beberapa masalah yang dapat mengganggu kinerja website. Oleh karena itu, Anda perlu segera mencari dan memperbaikinya.

Untuk bisa menemukan kesalahan programming di website, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Mulai dari menguji kesiapan seluler, melakukan audit secara keseluruhan, hingga testing beta. Untuk memahami lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini. Jangan lupa untuk mengetahui navigasi website sehingga alur menemukan bug lebih maksimal. 

6 Cara Cepat Menemukan Bug di Situs Web

Kesalahan dalam membuat kode dapat menyebabkan hasil program tidak berjalan sesuai harapan atau bahkan tidak berjalan sama sekali. Untuk dapat menemukan kesalahan kode di website, Anda dapat mengikuti beberapa cara di bawah ini:

1. Uji Kesiapan Seluler

Perlu diketahui bahwa kebanyakan orang mengakses situs web menggunakan ponsel mereka. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan jika situs web tersebut kompatibel dan aktif pada seluler dan browser. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan target pengguna. Untuk melakukannya, ikuti beberapa langkah berikut:

  • Siapkan daftar perangkat yang merupakan tempat website Anda berjalan melalui Google Analytics.
  • Anda juga dapat menggunakan ekstensi emulator untuk membuka perangkat seluler di browser untuk menguji website.
  • Pastikan tidak ada pergeseran objek, font, atau tombol. 
  • Pastikan setiap fitur yang ada pada website mudah digunakan dalam versi seluler.
  • Gunakan konten dan gambar yang cukup besar dan mudah dipahami dalam layar yang kecil.

2. Audit Menyeluruh Secara SEO

Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan untuk menemukan bug pada pemrograman yaitu dengan mengaudit SEO secara menyeluruh. W3C (World Wide Web Consortium)  telah memberikan sebuah pedoman dan contoh yang harus dipatuhi oleh semua perusahaan maupun individu sebuah mulai membuat website mereka.

Dalam pedoman tersebut ditunjukkan bahwa sebuah website harus dapat diakses oleh siapapun, termasuk oleh penyandang disabilitas. Dalam hal ini, Anda harus menguji apakah situs web Anda sudah mematuhi pasal 508, ADA, atau pedoman lainnya.

Jalankan audit secara menyeluruh untuk memastikan bahwa situs web Anda dapat dibaca, serta gambar dan hurufnya dapat diperbesar dengan mudah. Screen reader test ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa orang yang memiliki penglihatan kurang baik masih dapat membaca halaman Anda dengan nyaman melalui layar ponselnya. 

Selain itu, situs web Anda harus dapat di navigasi dengan menggunakan keyboard. Teks harus disertakan dalam konten media agar penyandang disabilitas pendengaran bisa memahami konten audio dan video yang ada di website Anda. Terapkan kembali strategi SEO link building untuk mendukung kinerja website Anda.

3. Pengecekan HTML dan CSS

Setelah melakukan audit SEO secara menyeluruh, saatnya untuk melakukan pengecekan HTML dan CSS. Pastikan bahwa kode HTML atau XHTML bebas dari kesalahan. Verifikasi dapat dilakukan menggunakan validasi markup W3C. Anda bisa menggunakan validator resmi seperti world wide web.

Selain itu, masih banyak tools lainnya yang bisa Anda gunakan, seperti HTML tidy, Google webmaster tools, dan masih banyak lagi tools yang bisa Anda manfaatkan untuk menemukan bug dalam kode untuk menduplikasi meta tag, broken links, judul hilang, dan berbagai jenis masalah lainnya. 

W3C menyediakan layanan untuk memvalidasi CSS yang dapat Anda manfaatkan untuk mengetahui error atau mendeteksi kesalahan di CSS. Setelah kode dicek, Anda bisa menggunakan tools CSS compressor. 

Alat tersebut akan memperkecil file dengan cara menggabungkan seluruh cara untuk menemukan error dalam kode ke dalam satu baris. Untuk sebuah halaman besar yang terdiri dari ribuan baris CSS, kode alat ini akan mempercepat waktu pemuatan. Selain itu untuk proses kecepatan website periksa juga apakah Anda memahami  Web Design dengan HTML. Hal ini diperlukan agar website Anda optimal.

4. Pengujian Keamanan Login Web untuk Bug

Setelah selesai melakukan pengecekan pada HTML dan CSS, selanjutnya Anda harus melakukan pengujian keamanan login website. Jika situs Anda terhubung dengan situs belanja online, perbankan, atau situs lainnya yang membutuhkan kerahasiaan data pengguna, pengujian keamanan ini sangat wajib dilakukan.

Anda bisa melakukannya dengan mengandalkan tools untuk menemukan error di situs web. Selalu pastikan akun terkunci dengan baik setelah Anda beberapa kali memasukkan kata sandi atau ID pengguna yang tidak benar. 

Untuk menambah keamanan login, Anda harus mencegah login otomatis melalui teknik tertentu seperti verifikasi OTP atau CAPTCHA ketika login. Atur enkripsi cookie dan cache Anda dengan baik. Ketika pengguna telah mengunci atau menekan tombol kembali di ponselnya, artinya sesi penjelajahan telah berakhir.

5. Pengujian Kinerja Web

Tidak cukup hanya dengan menguji kegunaan dan keamanan saja, situs web yang Anda miliki harus memiliki kinerja yang stabil. Pasalnya, ada beberapa situs web yang seringkali mogok ketika trafik webnya sedang naik secara tiba-tiba. Tentunya, hal ini bisa mengurangi kenyamanan pengguna di website tersebut dan membuat mereka kapok berkunjung kembali.

Hal yang bisa Anda lakukan untuk menangani masalah ini yaitu dengan melakukan beberapa pengujian kinerja web. Anda bisa melakukan rest testing untuk mengetahui bagaimana kondisi situs ketika beban kerja sedang cukup berat.

Selain itu, Anda harus menstimulasi sesi login ketika banyak pengguna yang melakukan currency testing untuk mengetahui website berfungsi normal atau justru bermasalah. 

Anda perlu melakukan tes kinerja ini untuk mengetahui kualitas kinerja situs web ketika menghadapi beban kerja yang cukup berat. Selain itu, pastikan untuk selalu memeriksa waktu loading situs web Anda ketika jaringan sedang tidak baik. 

6. Testing Beta Melalui Audiens

Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki bug pada website yaitu dengan melakukan beta testing langsung oleh audiens atau pengguna. Pengujian ini akan melibatkan user secara langsung untuk menggunakan website dan menguji kesalahan yang ada pada website tersebut. 

Pengujian ini sangat penting dilakukan agar Anda bisa melihat penilaian dari pengguna mengenai situs tersebut. Pengguna dapat menavigasi situs dan menemukan apa saja hal yang masih kurang dari website Anda menurut mereka. 

Anda harus mengikuti serangkaian unit testing menggunakan beberapa tools yang berbeda agar bisa menemukan error pada situs web tersebut. Pengguna sebenarnya harus bisa berpikir out of the box dan harus bisa menemukan kesalahan yang mungkin saja tidak terdeteksi oleh tim penguji. Sehingga website tersebut akan berjalan optimal dan meningkatkan trafik organik website Anda.  

Percayakan Website Anda Bersama Dreambox

Kesimpulannya, untuk menemukan dan memperbaiki error pada sebuah website Anda perlu melakukan beberapa langkah. Mulai dari menguji kesiapan seluler, mengaudit SEO, mengecek HTML dan CSS, menguji keamanan login web, menguji kinerja web, hingga melakukan beta testing.

Bila Anda tertarik untuk membangun sebuah website yang aman dan sudah ditangani oleh ahlinya, cobalah untuk menggunakan layanan website dari Dreambox. Layanan ini sudah mencakup pengoptimalan UI/UX, CMS yang ringan dan kuat, serta website akan lebih responsif dan adaptif. 

Konsultasikan website seperti apa yang Anda inginkan langsung ke Dreambox melalui kontak kami. Anda juga bisa berkonsultasi mengenai keluhan website yang sedang dialami saat ini. Misalnya, website kurang responsif, terjadi bug, atau keluhan lainnya.

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms