-
Loyalitas konsumen adalah puncak dari rencana pemasaran yang selama ini dijalankan.
- Fakta-Fakta Menarik Seputar Pemasaran
- 1. Konten Lebih Efektif daripada Iklan
- 2. Promosi yang Tidak Relevan Rentan Ditinggalkan Konsumen
- 3. 84% dari Konsumen Mengingat Nama Perusahaan lewat Produk
- 4. Ahli Marketing Sepakat jika Strategi Pemasaran Bisa Bertahan Lama
- 5. Butuh 10 Detik bagi Konsumen untuk Mulai Mengenal Logo Perusahaan
- 6. Pertama adalah Brand Awareness, Sisanya Penjualan
- 7. Ada 33% Brand yang Menggunakan Warna Biru di Logo Mereka
Loyalitas konsumen adalah puncak dari rencana pemasaran yang selama ini dijalankan.
Tapi dalam perjalanan mencapai tujuan tersebut, ada banyak fakta menarik mengenai rencana pemasaran yang perlu kamu ketahui. Kata Ellen Macy (pakar banding dari Anthem branding), “Keberadaan merek atau brand memiliki makna yang jauh lebih tinggi ketimbang produk. Sebab, ia bicara tentang kepercayaan terhadap perusahaan. Baik dari segi visi, kepribadian, estetika, hingga kultur yang dibangunnya.”
Baca Juga: Efektifitas Proses Pemasaran yang Mengikuti Tren
Fakta-Fakta Menarik Seputar Pemasaran
1. Konten Lebih Efektif daripada Iklan
Jika ada pertanyaan, kamu suka yang mana? Nonton film atau nonton iklan? Suka main game atau nonton iklan? Pasti semua sepakat, kalau ada iklan, langsung skip atau pindah channel.
Dari segi kreativitas, memang lebih susah membuat konten yang bermanfaat dan menghibur. Memang tidak langsung mendatangkan sales atau penjualan. Tapi, berpotensi bisa mendekatkan banyak konsumen dengan brand. Toh nanti ujung-ujungnya kalau ditawari produk juga mau. Karna sudah dekat dan merasa akrab.
2. Promosi yang Tidak Relevan Rentan Ditinggalkan Konsumen
Katakanlah suatu hari kamu berniat menonton film di televisi. Lagi asyik-asyiknya tuh. Eh, di tengah-tengah adegan, si pemain film malah asyik membahas makanan dari brand ini itu. “Enak loh, setiap hari aku makan ini,” kata salah satunya.
Bagaimana menurutmu? Sebagai pecinta film, strategi promosi seperti itu bukannya bikin dekat, justru bisa membuat penonton terganggu. Ada sih yang tertarik, tapi tak seberapa. Lebih bagus jika iklan yang ditampilkan hanya sebatas “baris” atau flash.
3. 84% dari Konsumen Mengingat Nama Perusahaan lewat Produk
Produk sudah tentu milik perusahaan atau badan usaha. Tapi, badan usaha tidak sama dengan produk. Uniknya, banyak konsumen justru mengingat perusahaan dari produk tertentu. Apalagi kalau produk tersebut sering dibeli dan sudah jadi kebutuhan sehari-hari.
Padahal, produk dari perusahaan itu ada banyak macamnya. Kalau sudah besar, bahkan bisa merambah ke bidang lain. Istilahnya, perusahaan lagi meng-hybrid-kan diri. Misalnya Go-Jek yang saat ini tidak hanya menawarkan fasilitas ojek. Tetapi bisa juga dalam bentuk berita, pembayaran online, dan sebagainya.
4. Ahli Marketing Sepakat jika Strategi Pemasaran Bisa Bertahan Lama
Berapa lama kira-kira strategi pemasaran bisa bertahan? Persisnya tidak bisa ditentukan sih. Tapi, mengingat para konsumen dari tahun ke tahun semakin cerdas, tentu dibutuhkan pendekatan yang berbeda untuk strategi pemasarannya.
5. Butuh 10 Detik bagi Konsumen untuk Mulai Mengenal Logo Perusahaan
Yakin nih cuma 10 detik? Kira-kira begitu. Kalau lama sedikit, ya sekitar 30-50 detik. Artinya, suatu logo milik perusahaan akan dinilai oleh calon konsumen dalam waktu 10 detik.
Dalam waktu 10 detik tersebut, si konsumen akan merasa tertarik atau tidak sama sekali. Maka dari itu, tak heran jika perusahaan banyak yang menggelontorkan dana hingga puluhan juta untuk menyewa jasa desainer logo andal. Tujuannya agar menarik minat target konsumen dalam tempo sesingkat-singkatnya.
6. Pertama adalah Brand Awareness, Sisanya Penjualan
Konten di internet berupa tulisan, video, dan semacamnya itu rata-rata masuk ke ranah brand awareness. Sebab, tidak ada tuh yang namanya kalimat, “Beli ini, harganya segini. Kalau tidak beli sekarang, nanti stoknya habis.”
Tujuan dari brand awareness pada awalnya memang untuk berkenalan dengan target konsumen. Tapi, seiring perkembangannya, brand awareness berkembang menjadi upaya untuk menjadikan konsumen sebagai sahabat.
Begitu sudah jadi sahabat, mau ditawari produk ini-itu, biasanya sih langsung nyantol. Apalagi jika produk yang ditawarkan benar-benar bisa menjadi solusi atau kebutuhan penting bagi mereka. Biarpun kebutuhan tersebut bersifat emosional.
7. Ada 33% Brand yang Menggunakan Warna Biru di Logo Mereka
Sadar atau tidak, rupanya banyak logo dan website yang menggunakan dominasi dari warna biru. Mengapa dan apakah ada efeknya? Biru adalah lambang kebebasan dan ketenangan. Jika ditinjau dari sisi psikologi, warna biru selalu memberikan efek positif ke dalam pikiran dan tubuh. Itulah kenapa banyak yang suka warna biru ketimbang warna lain.
Baca Juga: Pentingnya Menyesuaikan dan Menentukan Target Pasar Dengan Produk
Strategi pemasaran yang kuat selalu memiliki ciri khas dan mudah dikenali oleh target konsumen. Biasanya, ciri khas tersebut bisa dideteksi dari konten, pelayanan, hingga garis besar fisik produk yang dibuatnya. Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia pemasaran? Kunjungi website Dreambox Branding Agency di sini.