Seorang pebisnis tentu memiliki kewajiban memahami etika dalam pemasaran di tengah sebuah bencana, baik bencana alam maupun pandemi seperti sekarang.
Etika ini penting untuk memastikan bisnis tetap dapat berjalan meskipun kondisi perekonomian menurun sebagai efek dari bencana yang tengah terjadi.
Baca Juga: Hubungan Brand Image Terhadap Loyalitas Merek
Teknik pemasaran yang diterapkan tentu berbeda ketika dalam kondisi normal, karena kondisi perekonomian cenderung lebih lesu. Kurang etis pula rasanya jika masih getol melakukan pemasaran padahal banyak yang tengah berjuang atau berduka menghadapi bencana.
Lantas, etika pemasaran seperti apa yang ideal diterapkan di tengah bencana? Berikut ulasannya.
Etika dalam Pemasaran di Tengah Bencana
Berikut adalah beberapa bentuk etika dalam pemasaran yang terbilang tepat untuk diterapkan di tengah bencana, misalnya pandemi covid-19 seperti sekarang:
1. Menyampaikan Keamanan Pelanggan Adalah Prioritas
Pandemi corona atau covid-19 seperti sekarang memang memberi pukulan berat bagi kalangan pebisnis. Namun untuk bisnis yang masih sangat mungkin dapat berjalan, tentu program pemasaran tetap harus dilanjutkan. Misalnya saja bisnis di bidang pendidikan secara digital, bisnis kesehatan, bisnis makanan, dan bisnis transportasi.
Supaya tetap dapat menarik simpati konsumen dan meningkatkan minat untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Maka penting untuk menjalankan program pemasaran dengan unsur tetap mengutamakan keamanan pelanggan. Misalnya saja menerapkan SOP kewajiban memakai masker di seluruh cabang untuk menunjang keamanan pegawai dan pelanggan.
2. Membuat Program dengan Keuntungan “Tipis-Tipis”
Kondisi di tengah bencana tentu cenderung tidak pasti, akan lebih banyak kabar duka yang diterima dibanding kabar baik. Maka penting untuk tidak fokus melakukan pemasaran berujung profit besar. Buatlah program pemasaran yang berlangsung dalam periode terbatas meskipun mengambil keuntungan tipis. Misalnya saja memberikan diskon sekian persen selama sepekan untuk membantu korban bencana.
3. Sampaikan Program dengan Simpatik
Penerapan teknik pemasaran pun sebaiknya lebih teliti dan hati-hati, yakni dengan memberikan unsur simpatik. Tidak ada salahnya mencoba menyampaikan rasa berbelasungkawa atau mungkin memberi dukungan pada para korban bencana, relawan, maupun tenaga medis. Baru kemudian mempromosikan produk atau jasa, sehingga di awal promosi sudah berhasil meraih simpati pelanggan dan memperbesar peluang terjadi transaksi pembelian.
4. Menyampaikan Program Pemasaran Secara Digital
Jika mengambil contoh kondisi pandemi covid-19 virus seperti sekarang, maka ada satu etika dalam pemasaran yang bisa diterapkan. Yakni menyampaikan program pemasaran secara digital atau online, sehingga ikut berpartisipasi mensukseskan kebijakan physical distancing oleh pemerintah. Manfaatkan website, media iklan berbayar di internet, atau mungkin media sosial untuk menggaet minat publik mengenal dan menggunakan produk maupun jasa yang dijual.
5. Tetap Menyampaikan Informasi dengan Benar
Bisnis memang perlu dipasarkan untuk bisa mendapatkan pembeli, teknik pemasaran yang efektif akan menjadi tujuan utama agar menghasilkan profit. Namun dalam mempromosikan produk atau jasa tentu ada etika yang wajib dipahami dan diterapkan. Salah satunya dengan menjaga konten promosi tetap bersih tanpa unsur menipu maupun memanipulasi.
Sampaikan produk atau jasa apa adanya, dan tidak memanfaatkan kondisi yang kurang kondusif di tengah bencana dengan menyampaikan kebohongan. Sebab bisnis yang dijalankan bisa jadi menuai protes dan rentan gulung tikar. Jika memang produk yang dipasarkan tidak bermanfaat untuk menanggulangi pandemi covid-19, maka jangan disampaikan sebaliknya. Selama promosi dilakukan dengan jujur maka pembeli akan tetap berdatangan, profit pun tetap didapatkan meski perekonomian sedang melemah.
Bencana seperti sekarang memang memicu penurunan omzet secara tajam, apalagi dengan pemberlakuan physical distancing maupun lockdown. Jika ingin bisnis tetap dapat berjalan atau bertahan, maka penting untuk menerapkan etika dalam pemasaran yang tepat sesuai penjelasan di atas. Sehingga bisa tetap mendatangkan omset meskipun bencana yang terjadi melemahkan sektor perekonomian nasional.
Baca Juga: Memulai Proses Pemasaran yang Efektif? Hindari Beberapa Aspek ini
Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia branding? Kunjungi website Dreambox Branding Agency di sini.