- Strategi Digital Marketing? Sudahkan Anda Melakukannya?
-
Tips memanfaatkan digital marketing untuk kembangkan bisnis Anda
- 1. Tetapkan dulu tujuan bisnis Anda
- 2. Bedakan antara metrik dan KPI
- 3. Buat buyer persona
- 4. Pahami cara berkomunikasi dengan audiens
- 5. Pilih platform yang tepat
- 6. Konsisten sajikan konten berkualitas
- 7. Mulai dari kampanye kecil
- 8. Optimasi fitur ads
- 9. Kerja sama dengan influencer
- 10. Jangan lupa evaluasi
Strategi Digital Marketing? Sudahkan Anda Melakukannya?
Strategi digital marketing mencakup semua upaya pemasaran yang menggunakan internet dan perangkat elektronik, salah satunya seperti menawarkan produk baru kepada pelanggan melalui email. Tujuannya adalah untuk menghubungkan brand dengan audiens dan pelanggan secara online—inilah mengapa digital marketing terkadang disebut sebagai pemasaran online.
Cakupan digital marketing sangat luas sehingga bisa cukup menantang bagi bisnis, terlebih jika baru terjun ke dunia digital. Mengetahui strategi yang paling cocok untuk bisnis Anda bisa membutuhkan banyak waktu dan biaya. Untuk membantu Anda menemukan strategi digital marketing yang tepat secara efisien, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan.
Tips memanfaatkan digital marketing untuk kembangkan bisnis Anda
Strategi digital marketing bukanlah sekadar membuat website bisnis atau membuka akun media sosial. Anda juga harus memahami target market agar konten marketing yang Anda buat dapat menghasilkan leads. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba.
1. Tetapkan dulu tujuan bisnis Anda
Sebelum mulai menyusun strategi digital marketing, tentukan dulu tujuan bisnis Anda. Sebisa mungkin, tujuan tersebut bersifat SMART atau Specific, Measurable, Attainable, Relevant, and Time-bound (spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu).
Contohnya, satu bulan setelah penerapan digital marketing, nilai rata-rata pesanan online meningkat dari semula Rp500 ribu menjadi Rp1 juta. Makin spesifik dan terukur tujuan bisnis Anda, maka akan semakin mudah juga untuk mengatur strategi pemasaran yang optimal.
2. Bedakan antara metrik dan KPI
Meski sama-sama dapat digunakan untuk mengukur performa, KPI (key performance indicator) dan metrik adalah dua hal yang berbeda. KPI mengukur performa berdasarkan sasaran bisnis utama, sementara metrik mengukur performa aktivitas bisnis tertentu.
Metrik merupakan indikator yang sangat spesifik dan beroperasi pada tingkat divisi atau departemen saja, sedangkan KPI terintegrasi dengan beberapa divisi sekaligus yang bekerja untuk mencapai tujuan yang sama.
Metrik hadir untuk mendukung KPI, sedangkan KPI dapat terdiri dari berbagai metrik berbeda yang nantinya akan memberi gambaran lengkap mengenai performa bisnis Anda dalam mencapai sebuah tujuan. Misalnya, Anda membuat sebuah online concert sebagai strategi promosi produk baru. Jumlah klik pada iklan yang mempromosikan acara tersebut adalah metrik yang kemudian dapat mendukung KPI mengenai strategi marketing produk baru Anda.
3. Buat buyer persona
Buyer persona merupakan sebuah gambaran profil yang disusun berdasarkan penelitian terhadap target pelanggan brand Anda. Profil ini menggambarkan siapa pelanggan ideal Anda, seperti apa kebiasaan mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengambil keputusan dalam bertransaksi. Dari situ, Anda bisa menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk mendapat perhatian mereka sebagai calon buyer.
Misalnya, Anda memiliki sebuah brand yang menjual hijab untuk remaja putri (usia 15-18 tahun). Contoh buyer persona bisa mengambil karakter Salsabila, seorang siswi SMA dengan uang saku bulanan Rp500 ribu. Sehari-hari, ia rutin mengakses media sosial TikTok dan Instagram, sedangkan untuk melakukan pembelian, Salsabila lebih menyukai e-commerce Shopee karena menawarkan gratis ongkos kirim.
4. Pahami cara berkomunikasi dengan audiens
Salah satu alasan kegagalan strategi digital marketing yang paling sering dijumpai adalah karena brand tidak memahami audiensnya. Mereka hanya asal membuat konten tanpa tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan dan ingin dilihat oleh audiens.
Untuk itu, coba pahami cara berkomunikasi dengan audiens. Katakanlah produk Anda menyasar kelompok usia remaja, maka bahasa komunikasi yang digunakan pun bisa lebih santai.
5. Pilih platform yang tepat
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Setelah Anda paham preferensi market yang dituju, coba cari tahu platform mana yang paling banyak diakses oleh mereka. Kembali pada contoh market remaja, konten marketing Anda nantinya bisa diunggah ke media sosial yang banyak digunakan oleh kelompok usia tersebut, seperti Instagram dan TikTok.
6. Konsisten sajikan konten berkualitas
Jika Anda sudah tahu target audiens dan platform yang akan dituju, sekarang waktunya memikirkan tentang konten marketing. Saat ini, konten marketing ada bermacam-macam jenisnya, mulai dari konten berupa artikel, audio, hingga video. Pilihlah jenis konten yang memang dibutuhkan oleh audiens dan target market Anda.
Pastikan konten yang Anda buat memperhatikan kualitas. Hindari asal membuat konten tanpa memperhatikan kebutuhan audiens. Lakukan secara konsisten untuk mendapat hasil optimal.
7. Mulai dari kampanye kecil
Sudah bukan rahasia jika ads (advertisement) bisa menghasilkan leads yang besar. Namun, jika budget Anda terbatas, fokus pada pengembangan konten dulu tanpa pasang ads pun tidak ada salahnya sama sekali. Cara ini justru akan membantu Anda untuk mengetahui formula digital marketing seperti apa yang sebenarnya cocok buat bisnis Anda.
Setelah budget marketing Anda bertambah, baru cobalah memasang ads agar strategi digital marketing bisa berlangsung lebih lama dan jangkauan bisnis Anda pun semakin luas.
8. Optimasi fitur ads
Apabila Anda sudah terjun ke ads, jangan lupa untuk melakukan optimasi. Tool seperti Facebook Ads memungkinkan Anda menargetkan pesan kepada demografi yang sesuai, bahkan tidak sekadar terpaku pada usia dan lokasi saja.
Tool canggih dari Facebook ini bahkan menargetkan pesan sesuai minat, halaman yang disukai, status hubungan, bahkan kecenderungan politik. Dengan begitu, potensi produk Anda ditemukan oleh audiens yang tepat pun lebih besar.
9. Kerja sama dengan influencer
Brand awareness bukanlah suatu hal yang tiba-tiba muncul, Anda harus membangunnya sedikit demi sedikit. Salah satu strategi efektif untuk menumbuhkan dan meningkatkan brand awareness adalah berkolaborasi dengan influencer.
Dengan bantuan influencer, Anda dapat bersaing dengan para kompetitor. Ini juga akan memberi brand suatu keunggulan dalam industri Anda. Untuk mendapatkan hasil terbaik, pastikan influencer pilihan Anda memiliki personal branding yang sejalan dengan brand. Hal ini akan memudahkan audiens mengenali brand Anda. Nantinya, tiap melihat sosok influencer, mereka bisa langsung teringat dengan brand Anda.
10. Jangan lupa evaluasi
Terakhir, jangan pernah lupa untuk melakukan evaluasi. Selalu pantau perkembangan strategi yang akan, sedang, dan sudah berjalan. Tujuannya tak lain adalah agar Anda bisa mengetahui aspek apa saja yang bisa ditingkatkan atau dihilangkan. Evaluasi sebaiknya dilakukan secara rutin, misalnya per dua minggu sekali atau per bulan.
Ketahui lebih banyak tentang layanan branding, layanan digital marketing, layanan seo dan website yang Dreambox tawarkan. Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia digital marketing? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu Klik di sini!