Iklan native atau native ads merupakan salah satu metode periklanan zaman sekarang yang bersahabat untuk berbagai bisnis digital. Perbedaannya dengan jenis iklan digital biasa adalah dari segi ukuran untuk iklan native lebih kecil dibandingkan iklan digital biasa.
Namun, jenis periklanan seperti ini justru memberi kemudahan untuk para pengguna handphone mengaksesnya. Strategi beriklan dari perusahaan juga akan lebih berhasil mencapai target karena penyebarannya bisa lebih luas dengan tampilan minimalis.
Baca Juga: Keuntungan Pay Per Click, Salah Satu Digital Marketing Services
Mengenal Pengertian dari Native Ads
Berbeda dengan periklanan jenis banner, ilkan native ini lebih ramah karena dari segi tampilan saja lebih hemat. Terkadang pembaca terganggu dengan kemunculan iklan saat membuka web. Apalagi jika iklan tersebut tampil tidak utuh atau terpotong.
Terpotongnya iklan disebabkan tidak kompatibel untuk banyak perangkat. Misal, bisa kompatibel untuk laptop dan PC, namun tidak ramah sama sekali pada layar handphone. Penjelasan terkait ads native adalah iklan berbayar yang kompatibel untuk banyak platform.
Penyesuaian ini berlaku untuk ukuran iklan keseluruhan, gambar yang tayang, teks, sampai dengan dengan format video. Tidak heran jika jenis periklanan seperti ini banyak dipilih marketer digital demi mendapatkan pangsa pasar lebih luas.
Yang menarik lagi dari native ads ini adalah tayangan iklan tidak seperti promosi memaksa, melainkan tampak selayaknya konten biasa. Jika terlalu mencolok sebagai alat promosi, tentu banyak orang enggan membuka bahkan akan melewatkannya begitu saja.
Misal, ketika mencari kata kunci “babi” pada hasil pencarian pertama, kedua, dan ketiga biasanya muncul konten berbayar seputar babi. Maka konten tersebut adalah iklan native. Tampilan awalnya tidak jauh berbeda dengan kebanyakan hasil pencarian di bawah.
Baca Juga: Berbagai Digital Marketing Strategy dan Penggunaannya
Jenis-jenis Native Ads yang Beragam
Iklan native merupakan sarana promosi berbayar yang sangat ramah pengguna internet secara tampilan. Mengulik lebih jauh tentang media iklan berbayar user friendly ini Anda akan menemukan banyak jenisnya di internet, yaitu:
- Promoted listing atau baris promo yang disesuaikan dengan hasil pencarian di internet. Contoh dari jenis native ads ini adalah ketika Anda mencari kata kunci tertentu, muncul list promosi terkait barang yang mirip atau memang sama.
- Paid search ads adalah iklan digital yang sering ditemukan para penjelajah dunia maya. Lokasi konten iklan memiliki posisi strategis karena berada pada halaman 1. Misal, pada kolom pencarian Google mengetik kata kunci “kucing” maka keluar hasilnya.
- Pernahkah sedang scroll Instagram kemudian muncul feed iklan terkait pencarian terakhir Anda? Hal ini termasuk salah satu jenis dari yang kami bahas. Disebut dengan istilah in feed units. Penayangan ads berdasarkan pada pengalaman.
- In ad and native elements hadir sebagai ads pada situs tertentu yang penayangan konten berbayarnya disesuaikan dengan tampilan situs. Jadi, jenis native ads ini tidak akan membuat Anda merasa terganggu ketika membaca konten diselingi iklan.
- Kadang saat menjelajah di internet, kita menemukan “Direkomendasikan untuk Anda” jenis periklanan ini sama dengan rekomendasi iklan di mesin pencari. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan pada hasil pencarian Anda beberapa saat terakhir di internet.
- Custom ad adalah sebuah cara mempromosikan produk maupun jasa sesuai dengan format dan aturan pada masing-masing aplikasi. Contoh, tampilan iklan di Instagram akan berbeda dengan tampilan saat di layar Twitter.
Keenam jenis iklan native di atas merupakan alternatif untuk para pebisnis yang ingin mempromosikan berbagai jenis bisnisnya secara digital. Penggunaan salah satu native ads harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Seperti, siapa target marketnya, di perangkat apa akan ditayangkannya, dan juga pada situs atau pada media sosial penayangannya. Berbagai pertimbangan ini sangat penting untuk menyasar target market lebih luas.
Baca Juga: Menentukan Anggaran Serta Digital Marketing Tips untuk Bisnis Anda
Cara Kerja Native Ads
Mengikuti kebutuhan zaman yang semakin berkembang, periklanan di dunia digital terbagi ke dalam berbagai jenis. Jenis-jenis tersebut memiliki cara kerja sistematis sehingga dapat tayang dan dibaca oleh target audiens di berbagai tempat.
Jika kami deskripsikan maka ada berbagai langkah kerja iklan native yang bekerja maksimal mendorong pemasaran produk. Cara kerja tersebut meliputi hal-hal berikut:
- Formatnya menentukan hasil dari pencarian sesuai variabel yang dicari penjelajah di dunia maya. Contoh native ads ini, Anda melakukan pencarian kamar hotel berdasarkan harga, lokasi, fasilitas, dan juga rating di aplikasi maupun Google.
- Materinya akan berbeda untuk setiap variabel yang dicari. Sebuah judul yang menjadi contoh untuk menarik perhatian serta aksi dari pembaca adalah, “10 jurus mendapatkan jawaban iya ketika menembak gebetan”.
- Gaya yang disesuaikan dengan berbagai perangkat penampil. Misal, format keseluruhan tampilan ads untuk smartphone dan pc berbeda karena pengaturannya berbeda. Beberapa yang bisa direkomendasikan adalah HTML, Javascript, dst.’
- Rendering custom paling jarang digunakan. Sistem beriklan ini menggunakan aplikasi tertentu untuk melakukan akses lebih lanjut. Meskipun rendering kustom menjadi jenis native ads jarang digunakan, bukan berarti tidak sama sekali.
- Penayangan iklan native disesuaikan dengan gaya sesuai dengan setiap jenis penayangan.
Anda sebagai pengiklan bisa menyesuaikan ukuran iklan sebelum ditayangkan. Pengaturan ukuran ini tentunya sesuai dengan target platform yang digunakan, perangkat yang disasar, dan sebagainya.
Perbedaan Gaya Native vs Rendering Kustom
Ad Manager memiliki dua penawaran gaya, pertama gaya native dan kedua rendering kustom. Perbedaan keduanya akan kami bahas dalam ulasan berikut!
1. Gaya Native
Sebagian besar pengiklan menyukai iklan native karena begitu ramah terhadap tampilan situs maupun aplikasi. Dua langkah untuk memanfaatkan gaya beriklan ini adalah:
- Buat native ads sesuai dengan buat akun Ad Manager
- Login ke akun Ad Manager
- Klik perintah Penayangan kemudian lanjutkan ke menu Native
- Buat iklan baru dengan klik iklan native baru
- Pilih iklan tunggal
- Gunakan editor desain atas panduan Editor HTML dan CSS ketika muncul pertanyaan, “bagaimana Anda ingin membuat iklan native?”
Jika melihat keterangan pada halaman Google langsung, gaya native ads ini mengacu pada iklan tradisional. Pilihan panduan yang disebutkan dalam nomor 6 berbentuk tabel, Anda tinggal menyesuaikan opsi dengan jenis ads yang diinginkan.
2. Rendering Kustom
Berbeda dengan gaya native yang kompatibel penayangannya untuk situs maupun aplikasi, rendering kustom hanya menyediakan penayangan khusus untuk aplikasi. Sebarannya memang menjadi sempit, namun lebih mengerucut mengenai target.
Contoh, native ads rendering kustom dengan mengiklankan top up game pada aplikasi Mobile Legend. Penyebarannya satu, namun tepat sasaran karena langsung kepada para gamers.
Untuk tata cara pengaturannya tinggal ikuti langkah 1 sampai 5 pada pembuatan gaya native. Namun, untuk nomor 6 diganti dengan memilih “kode app Android dan iOS”. Dengan pengaturan ini secara otomatis iklan hanya akan muncul di Android serta iOS.
Baik gaya native maupun rendering kustom, keduanya bisa tepat guna asalkan Anda memilih strategi beriklan sesuai kebutuhan. Jika ingin menyasar pasar lebih luas maka bisa gunakan gaya native.
Namun, jika ingin menarget pasar secara lebih spesifik maka bisa memanfaatkan rendering kustom. Jadi, dari awal ketahui dulu apa tujuan Anda membuat native ads untuk bisnis.
Baca Juga: Ketahui Manfaat dan Jenis Digital Campaign Sebelum Menggunakannya
Membuat logo bukan sekedar karena menyukai komposisi warna A dipadukan dengan warna B. Penerapan brand guideline membantu pekerja menuntaskan tugas sesuai aturan perusahaan dan membantu perusahaan mendapatkan hasil maksimal tanpa repot. Ingin memasarkan produk Anda secara digital? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu. Klik di sini!