Cara Membuat dan Menentukan Content Pillar untuk SEO

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE
Content Pillar

Content pillar atau pilar konten merupakan salah satu strategi konten marketing yang banyak digunakan untuk meningkatkan trafik dan jumlah pengunjung suatu website. Oleh karena itu, banyak pemasar konten yang menggunakan strategi konten ini dalam pemasaran bisnisnya. 

Pilar konten sendiri merupakan eksplorasi topik atau suatu tema secara otoritatif dan komprehensif sehingga pembaca dapat menemukan semua yang dibutuhkannya dalam satu website saja. Lalu, bagaimana cara membangun pilar konten yang jitu?

Cara Membuat High Performing Content Pillar

Dalam membuat pilar konten beperforma tinggi, ada sederet langkah yang perlu dilakukan. Adapun berikut adalah poin-poinnya:

1. Kenali Target Audiens

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum membuat pilar konten yaitu mengenali target audiens yang akan dituju. Anda harus memahami siapa target yang dituju serta apa konten seperti apa yang dibutuhkan dan banyak dicari oleh mereka. 

Perlu diketahui bahwa sebuah halaman pilar biasanya akan memiliki performa tinggi ketika mampu menyajikan topik yang menarik, relevan, serta penting bagi target audiens. Biasanya, konten tersebut memiliki volume pencarian yang besar dan berpotensi meningkatkan trafik website.

2. Identifikasi Topik Pilar Konten

Langkah berikutnya dalam membuat content pillar adalah mengidentifikasi topik yang relevan untuk target audiens. Misalnya, Anda bekerja sebagai spesialis firma hukum terkait kasus kebangkrutan suatu perusahaan. Anda bisa mulai dengan membuat konten dari pertanyaan dan kekhawatiran yang sering dialami oleh klien.

Untuk menemukan topik yang relevan, Anda bisa mengandalkan topic research tool. Misalnya, dalam contoh sebelumnya Anda bisa memasukkan kata kunci “kebangkrutan” pada topic research tool. Selanjutnya, Anda akan disuguhkan banyak subtopik dan tema yang berkaitan dengan kata kunci tersebut.

Anda bisa menyaring rekomendasi subtopik yang tampil berdasarkan volume, efisiensi topik, serta tingkat kesulitan dari keyword tersebut. Pilihlah topik yang paling berpotensi memberikan trafik dan terlihat cocok untuk website Anda. Selain itu, pastikan topik tersebut relevan dengan audiens dan produk yang ditawarkan.

3. Buat Daftar Topik untuk Halaman Kluster

Setelah berhasil menemukan topik yang cocok untuk pilar konten, tugas berikutnya yaitu membuat daftar topik untuk halaman kluster. Topik ini akan menjadi pelengkap atau cabang pembahasan dari topik pilar yang sudah dipilih.

Misalnya, dari contoh yang tadi tentang kebangkrutan, maka Anda bisa membuat pilar konten dari beberapa pertanyaan seperti:

– Bagaimana jika seseorang mengajukan pailit?

– Bagaimana proses kebangkrutan di AS?

– Apa keuntungan dari menyatakan pailit?

– Aset apa yang bisa diselamatkan ketika mengalami kebangkrutan?

– Hutang apa saja yang harus dilunasi ketika mengalami kebangkrutan?

Beberapa pertanyaan di atas dapat membantu Anda menemukan subtopik yang cocok dengan topik pilar konten yang sudah dipilih. 

4. Data Seluruh Konten yang Ada di Website

Setelah membuat daftar konten untuk halaman kluster, selanjutnya data seluruh konten yang terdapat pada website Anda. Hal ini dapat membantu menemukan halaman yang perlu dioptimalkan atau membutuhkan strategi content pillar.

Hal ini juga dapat membantu mencegah adanya duplikasi dalam proses pembuatan konten. Namun, jika Anda belum memiliki konten apapun, Anda bisa mulai dengan membuat halaman pilar sebelum membuat halaman kluster untuk artikel pendukung. 

5. Riset Kompetitor

Ketika membuat sebuah pilar konten, kemungkinan akan ada kompetitor yang membahas topik yang sama. Dalam hal ini, Anda perlu menganalisis konten kompetitor untuk mengetahui peluang, kesenjangan, serta keunggulan dari pilar konten yang Anda bangun.

Salah satu cara agar bisa unggul dalam persaingan yaitu menemukan area yang memungkinkan Anda untuk meningkatkan konten. Gaps yang tipis dapat membuat Anda lebih unggul ketika membuat konten yang bernilai. Dalam menganalisis riset kompetitor, Anda bisa mengikuti langkah berikut:

– Analisis setiap elemen strategi pada konten utama kompetitor;

– Dukung ide dan tetapkan tolak ukur dari strategi pemasaran konten;

– Catat setiap penemuan saat riset kompetitor sebagai wawasan untuk membuat strategi berikutnya.

6. Bangun Content Pillar

Dalam membuat sebuah pilar konten, Anda bisa mulai dengan mencari kata kunci yang berhasil menjadi peringkat satu di mesin pencari. Dalam hal ini Anda bisa memulai dari mengumpulkan pertanyaan apa saja yang mungkin dapat dijawab oleh pilar konten Anda. 

Untuk menemukan pertanyaan tersebut, Anda bisa menganalisis pertanyaan yang muncul opsi “People also ask”. Selanjutnya, cara struktur dan format pada halaman tersebut lengkap dengan headings dan subheadings-nya, serta pertanyaan-pertanyaan yang akan dibahas pada konten tersebut.

Selain memperhatikan opsi tersebut, Anda juga dapat memanfaatkan opsi “Things to know” atau “Related search” pada mesin pencari.

7. Sisipkan Internal Link

Setelah Anda berhasil membangun pilar konten dan kluster, langkah berikutnya yaitu menghubungkan setiap konten kluster pada halaman pilar konten. Tujuannya yaitu untuk membentuk navigasi konten yang lebih ramah pembaca dan mampu menjawab kebutuhan audiens secara komprehensif.

Dalam membangun link yang efektif, Anda bisa memperhatikan 7 Strategi SEO Link Building (Prediksi) Efektif Di 2024

8. Promosikan Pilar Konten

Perlu diketahui bahwa sebagus apapun konten yang Anda buat, tidak akan bisa menjangkau audiens dengan mudah bila tidak dipromosikan. Ada beberapa media yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan content pillar, di antaranya:

– Media Sosial

Pilar konten dan kluster memberikan keuntungan besar dalam mengisi kalender konten bagi media social marketer. Pilar berkaitan erat dengan konten yang bisa dipecah dan digunakan kembali untuk audiens di media sosial. 

Dalam hal ini, Anda bisa bereksperimen menyajikan konten tersebut dalam berbagai salinan grafik. Jangan lupa menyematkan ajakan untuk membagikan konten tersebut pada audiens. Anda juga bisa mengandalkan promosi berbayar di media sosial. Selain itu, Anda juga bisa melihat 7 Jenis dan Jumlah Ideal Content Pillar Semua Social Media.

Email

Menurut sebuah penelitian, 87% B2B dan 76% B2C marketer memanfaatkan email untuk melakukan pemasaran organik. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu cara yang populer untuk mempromosikan konten pada audiens. 

Anda bisa menyoroti beberapa topik kluster serta membuat beberapa newsletter email untuk menggaet audiens agar berkunjung ke situs web. Hal ini berpotensi menghasilkan leads secara langsung dan meningkatkan trafik situs web.

– Influencer

Saat ini, influencer memiliki peran yang sangat penting untuk mempengaruhi respons audiens terhadap suatu konten. Anda bisa memanfaatkan backlink gap tool untuk mengidentifikasi peluang penautan berdasarkan kompetitor dan mengembangkan strategi promosi konten. 

Usahakan untuk tidak menampilkan pilar konten Anda dalam bentuk sebuah paket secara langsung. Identifikasi halaman, topik kluster, visual, dan elemen lainnya yang dapat menarik minat leads backlink

Demikian beberapa tips yang bisa dilakukan dalam membangun content pillar pada situs web. Agar performa pilar konten lebih kuat, Anda bisa mengandalkan layanan SEO dari Dreambox. Hubungi kontak yang tersedia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms