Gunakan tagline menarik untuk memperkuat awareness bisnis Anda.
Apabila melihat sebuah brand besar, cara menguatkan sosialisasi produk ke pelanggan adalah dengan mengembangkan tagline menarik. Proses ini nantinya akan berdampak panjang, terutama apabila menginginkan pelanggannya agar senantiasa menggunakan produknya. Namun membuat tagline sendiri juga bisa menjadi bumerang apabila tidak dikembangkan secara baik, contohnya membuat orang bingung sebenarnya produk apa yang hendak dijual. Padahal seharusnya melaluinya pelanggan bisa mengenali dan mengetahui karakteristik produknya. Secara pengertian taglinenya sendiri adalah sebuah rangkaian kata untuk menggambarkan sebuah produk dalam konteks promosi.
Baca Juga: 5 Keunggulan dan Cara Kerja Affiliate Marketing
Tidak hanya semata menggambarkan saja tetapi juga menumbuhkan rasa penasaran yang nantinya akan dikonversi menjadi pembelian. Berdasarkan cara mendeskripsikan, ada banyak sekali jenis – jenis taglinenya, mulai dari deskriptif, spesifik, imperatif, superlatif, dan provokatif. Semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menarik perhatian masyarakat. Selain itu bisa juga sebagai deskripsi dan penguat tentang identitas produknya. Meskipun banyak bisnis memiliki produk serupa, tetapi dibalik itu terdapat perbedaan. Apabila tidak diutarakan cenderung kurang diminati, karenanya tagline ini hadir untuk bisnis Anda.
10 Tips Mengembangkan Tagline Menarik
Dalam ilmu psikologi terdapat istilah “mere-exposure effect”, yaitu kecenderungan untuk menyukai hal – hal yang familiar baginya. Slogan memiliki kekuatan more-exposure effect, namun dalam proses pembuatannya tidaklah mudah. Begini beberapa langkah membangun tagline.
1. Buatlah Sesederhana Mungkin
Sebuah slogan atau tagline memiliki dua fungsi besar, pertama adalah sebagai penarik kepada para calon pelanggannya agar membeli produknya. Kedua sebagai semangat dan motivasi bagi karyawan internal dalam menjalankan tugasnya sebagai satu kesatuan entitas perusahaan. Tentunya akan bermasalah apabila taglinenya terlalu panjang atau ribet dimengerti, baik pelanggan akan kebingungan mengenali produk Anda. Begitu juga karyawan sulit menunjukkan sisi menarik produknya, ini akan membuat proses pemasaran menjadi kurang optimal. Kesederhanaan ini juga menjadi senjata para perusahaan sukses ketika agar mampu menguasai pasar. Cobalah perhatikan beberapa contoh berikut, “I’m loving it”, “semakin ke depan”, “apapun makanannya minumnya tetap teh botol sosro” singkat padat serta mudah diingat.
2. Hindari Penjelasan Tidak Langsung
Tagline menarik apabila mampu menjelaskan pada pelanggannya tentang apa makna atau hal yang akan didapatkannya ketika menggunakan produk tertentu. Permasalahan saat ini adalah banyaknya slogan yang kurang menunjukkan benefit secara langsung. Sebuah tagline adalah penguat terhadap identitas sebuah brand, tentu ingin bahwa ketika mendengar slogan atau taglinenya, langsung terasosiasi dengan produknya. Kesamaan gerak antar berbagai komponen tersebut haruslah terlihat secara langsung.
3. Berceritalah
Ingat, bahwa pelanggan cenderung memiliki sifat emosional dalam menentukan pilihannya. Karenanya cobalah menyentuh sisi emosional tersebut melalui berbagai cara, salah satunya bercerita tentang kesamaan kegelisahan yang dialami melalui slogan. Melalui pengalaman serta cerita mengalir, pelanggan akan lebih mudah merasakan relasi antara dirinya dengan produknya. Gunakan bahasa semenarik mungkin, manfaatkanlah mere-exposure effect untuk membuat pelanggannya makin tertarik dengan produknya.
4. Jelaskan Penawaran Anda
Tagline menarik tidak harus sederhana atau bahkan terlalu sederhana, sehingga memunculkan banyak white space yang bebas untuk dimaknai. Fokuslah pada tujuannya, yaitu memperkuat identitas maupun membuat pelanggan makin nyaman dengan produknya. Akan lebih baik apabila berbagai penawaran Anda kepada pelanggan juga masuk ke dalam slogannya, ini akan membantu pelanggannya lebih memahami value yang mereka dapatkan. Dengan demikian terbangun ikatan emosional di antara pelanggan dengan produknya.
5. Komunikasikan Secara Jelas
Pastikan semua bentuk slogan atau taglinenya mencerminkan bagaimana perusahaan bergerak. Contohnya ketika mendirikan sebuah supermarket berbasis go green, pastikan seluruh komponennya menunjang gerakan go green. Apabila masih menggunakan sampah plastik atau pegawainya membuang sembarangan, menunjukkan sikap plin plan. Pelanggan sendiri juga akan kebingungan sebenarnya bagaimana identitas perusahaan atau produk tersebut, bahkan cenderung kurang menyukai atau menghindarinya.
6. Kenalkan Diri Anda
Sebuah tagline menarik tidak harus terlihat keren, menggemaskan, bermain kata – kata, atau menggunakan kosa kata tinggi. Tetapi harus mampu memperkenalkan siapa dan bagaimana produk atau usahanya kepada calon pelanggan secara baik tanpa bias. Untuk bisa memperkenalkan diri secara baik, ada beberapa pertanyaan pendukung, seperti, “apa yang membuat produknya bernilai bagi pelanggan?”. Pertanyaan tersebut memadukan identitas dan kondisi market, dengan demikian tidak hanya memperkenalkan diri tetapi juga menggaet market.
7. Permainan Kata – Kata
Meskipun bermain tidak wajib ada pada sebuah slogan atau tagline nya tetapi apabila memungkinkan boleh mencobanya. Tetapi tetap fokusnya adalah pada pengenalan identitas serta membantu mengkomunikasikan keunggulan produknya. Hindari penggunaan permainan kata – kata secara berlebihan, ini akan membuat produknya semakin terlihat kabur dan memunculkan bias makna. Memang mampu menarik perhatian dari pelanggan, tetapi apabila menimbulkan kekecewaan bukannya justru malah merugikan?
8. Buatlah Sependek Mungkin
Tentunya sering mendapatkan e-mail marketing tentang pemasaran suatu produk (biasanya tentang pelatihan). Tidak jarang isi dari e-mailnya sangat panjang, pertanyaannya adalah apakah Anda nyaman ketika membaca tulisan sepanjang itu? Tentu jawabannya tidak, begitu juga dengan rangkaian kata – kata pada sebuah tagline. Tagline menarik harus sangat singkat, padat, jelas, mudah diingat. Para pakar bahkan membatasi maksimal tujuh kata saja apabila hendak mengembangkan slogan menarik.
9. Tidak Harus Menyeluruh
Permasalahan tentang pembuatan taglinenya juga terletak ketika menemukan bahwa hasil akhirnya ternyata tidak bisa mengcover seluruh proses produksi atau identitas pelanggannya. Ini adalah kesalahan dalam memahami sebuah identitas perusahaan. Ingat kuncinya adalah memiliki kesadaran kuat terhadap siapa diri atau perusahaan yang menawarkan atau membuat slogannya. Fokus pada informasi tentang hal – hal tersebut saja, hindari menambahkan berbagai informasi lainnya yang kurang relevan karena akan mengaburkan pesan.
Baca Juga: Gunakan Customer Relation Management dan Rasakan 5 Keuntungannya
10. Jadilah Seperti Penulis Film
Tagline menarik memiliki kemampuan seperti mengarahkan pelanggannya, termasuk tertanam pada benak pelanggannya secara kuat. Contohnya ketika mendengar bunyi cengkring pada ponsel dan suara “Shopee” yang lembut, tentu langsung terbayangkan e-commerce populer. Kemudahan dalam mengasosiasikan ketika ada konteks tertentu tersebut mempengaruhi seberapa menarik kontennya. Ini bisa juga dikatakan sebagai perilaku terkontrol tetapi masih dalam tataran etis, seperti layaknya seorang penulis film yang pandai membuat set up. Desainlah seluruh rangkaian iklan atau taglinenya agar mempengaruhi pelanggannya secara langsung. Apabila bisa mendesainnya buatlah seperti skenario, ketika muncul stimulus tertentu secara otomatis muncul reaksi tertentu, repetitif-kan agar semakin kuat dan konsisten iklannya.
Sebuah bisnis perlu namanya sebuah slogan atau tagline agar memperkuat posisi dan pengenalan dari produk Anda. Namun untuk membentuk tagline menarik, diperlukan kunci khusus, seperti penyusunan kata dan jenis informasi apa saja di dalamnya. Ingin memasarkan produk Anda secara digital? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu. Klik di sini!