Sosial branding umumnya sering dianggap serupa dengan sosial media branding. Namun, sebenarnya kedua hal tersebut tidaklah sama. Konsep social branding menekankan pada isu sosial. Sementara itu, sosial media branding fokus pada mempromosikan brand di platform media sosial seperti Instagram dan Facebook.
Meski berbeda, terdapat pula persamaan antara jenis branding tersebut. Salah satu contohnya adalah penggunaan media sosial untuk menjangkau target audiens. Lalu, apa saja perbedaan antara social branding dengan sosial media branding? Mari simak uraian berikut ini!
Ini Perbedaan Sosial Branding Vs Sosial Media Branding
Untuk memahami apa yang membedakan sosial media branding dengan social branding, Anda bisa melihatnya dari segi pengertian, kelebihan, hingga kekurangannya di bawah ini:
-
Pengertian
Pahami fokus, tujuan, dan manfaat dari masing-masing jenis branding melalui pengertiannya sebagai berikut:
Branding sosial merupakan prinsip dan strategi pemasaran yang bertujuan untuk membangun kesadaran serta hubungan dengan masyarakat demi mendukung pertumbuhan bisnis.
Pada social branding, pemasaran akan menjadi solusi dari suatu masalah untuk mengatasinya. Menerapkan branding sosial akan membantu bisnis Anda menarik masyarakat untuk mengarahkan perilaku dan sikapnya pada konsep atau ide tertentu.
Tujuan akhir penerapan social branding adalah demi menjangkau konsumen potensial. Tetapi, murni demi menarik minat target pasar tanpa meraih keuntungan pribadi.
Branding ini fokus pada mengubah sikap serta perilaku masyarakat agar menjadi lebih baik. Pemasarannya bergantung pada kampanye sosial serta hubungan sosial dengan individu.
Apa Itu Sosial Media Branding?
Setelah memahami tentang sosial branding, mari pahami apa itu sosial media branding. Jenis pemasaran ini merupakan penerapan metode promosi melalui platform media sosial, seperti Instagram, X (Twitter), Facebook, LinkedIn, hingga Tiktok.
Tujuan sosial media branding adalah menjangkau audiens yang berpotensi menjadi pelanggan. Lalu, branding ini bertujuan menjual produk serta tidak terkecuali yang utama adalah demi manajemen pemasaran.
Sosial media branding diperuntukkan agar bisnis dapat memunculkan citra merek pada calon konsumen. Branding ini sangat bergantung pada melibatkan promosi di media sosial, penayangan di media sosial, hingga analisis promosi dan penjualan.
Salah satu faktor untuk meningkatkan citra merek adalah kemasan produk. Anda bisa mengetahui Trik Kemasan Produk untuk Tingkatkan Branding Bisnis. Jadi, citra merek tercapai lebih mudah dan menjangkau target audiens dengan tepat.
-
Kelebihan
Terdapat berbagai kelebihan baik dari sosial branding maupun sosial media branding. Anda bisa mengetahuinya dari daftar berikut ini:
-
Menyelesaikan Masalah Sosial
Social branding akan fokus mempromosikan berbagai perilaku sosial dengan dampak positif. Contohnya, pola makan yang sehat, menghindari penggunaan narkoba, serta meningkatkan kegiatan fisik.
-
Mempromosikan Perbuatan Baik
Tujuan branding sosial adalah mengenalkan kebaikan sosial serta memperbaiki kondisi masyarakat sebagai satu kesatuan. Ini menciptakan sebuah tujuan yang bermakna bagi bisnis. Dampaknya, kesetiaan konsumen pada brand pun meningkat.
-
Menerapkan Ilmu Perilaku
Social branding memanfaatkan ilmu perilaku untuk memahami dan mempengaruhi perilaku konsumen. Ini akan membuat bisnis lebih efektif dalam melaksanakan kampanye pemasarannya.
Kelebihan Sosial Media Branding
-
Jangkauan Pemasaran Luas
Platform media sosial memiliki miliaran pengguna yang memungkinkan bisnis menjangkau lebih luas dan lebih banyak audiens. Mencapai citra merek pun akan jadi lebih mudah.
-
Hemat Biaya
Branding melalui media sosial juga tidak memerlukan biaya yang besar. Ini mengingat pengguna platform mencapai miliaran. Selain itu, Anda pun bisa mempromosikan brand tanpa harus membayar iklan atau media.
-
Target Pemasaran Tepat Sasaran
Terdapat fitur pada sosial media yang menyediakan bisnis data pengguna. Dalam data tersebut, Anda bisa mengetahui informasi perilaku dan demografi pengguna secara detail.
Itu yang membuat pemasaran bisa menjangkau target audiens yang lebih spesifik. Jadi, kampanye pemasarannya pun efektif.
-
Kekurangan
Bila dari segi kekurangannya, berikut perbedaan antara sosial branding serta sosial media branding yang dapat Anda pahami:
-
Audiens Terbatas
Branding sosial menargetkan pada kelompok atau populasi tertentu. Ini menjadikan jangkauan audiens untuk pemasaran lebih terbatas dari segi potensi dan pengukurannya.
-
Hasil Baru Terlihat Jangka Panjang
Butuh waktu jangka panjang agar Anda dapat melihat hasil dari pemasaran sosial. Sebab, mengubah perilaku dan sikap masyarakat tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Ini mengingat pelacakan dan pengukurannya juga lebih sulit.
-
Strategi Pemasaran Lebih Kompleks
Tidak seperti branding pada umumnya, branding sosial perlu strategi yang lebih kompleks. Anda harus mendalami dan memahami target audiens. Ini termasuk masalah sosial yang akan ditangani hingga perilaku masyarakat yang ingin diubah.
Kekurangan Sosial Media Branding
-
Ulasan Negatif
Pengguna media sosial tidak segan untuk mengutarakan pendapatnya. Brand akan rentan mendapat ulasan atau komentar negatif bila melakukan sedikit kesalahan atau gangguan. Ini bisa menciptakan efek domino hingga merusak reputasi brand.
-
Penuh Brand Kompetitor
Tidak hanya satu dua brand saja yang menerapkan social media branding. Banyak brand dalam niche sejenis yang telah lebih dulu memulai. Ini akan menjadi tantangan untuk brand baru agar bisa menonjol dan menarik perhatian konsumen potensial.
-
Perubahan yang Relatif Cepat
Platform media sosial juga berkembang dan berubah dengan sangat cepat. Brand bisa kesulitan mengikuti perubahan tersebut. Khususnya, ketika strategi pemasaran berjalan juga harus beradaptasi dengan tren baru yang muncul.
-
Kesimpulan
Untuk membuatnya lebih jelas, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sosial branding serta sosial media branding berbeda dalam berbagai aspek, diantaranya:
-
Tujuan
Branding sosial bertujuan mengubah perilaku dan sikap masyarakat agar menjadi lebih baik.
Sementara itu, branding sosial media bertujuan menciptakan brand awareness (citra merek) pada kalangan konsumen potensial.
-
Fokus
Social branding fokus untuk memahami dan mengenali target audiens, membangun hubungan dengan mereka, serta menyesuaikan kampanye berdasarkan kondisi audiens.
Sedangkan, sosial media branding berfokus pada pemasaran produk atau layanan untuk konsumen baru. Bisnis akan menarik konsumen pada produk atau layanannya, lalu berusaha menjual produk atau layanan tersebut.
-
Tolok Ukur
Kesuksesan branding sosial bergantung pada kampanye sosial serta hubungan sosial dengan individual.
Untuk branding sosial media, kesuksesan bergantung pada keterlibatan pemasaran di media sosial, jumlah penayangan konten, hingga analisis penjualannya.
Anda bisa simak 5 Contoh Branding Produk yang Terkenal Hingga Saat ini agar dapat mencapai kesuksesan pemasaran secara efektif.
-
Sifat
Social branding bersifat personal serta situasional. Sedangkan, sosial media branding bersifat umum serta memusatkan merek sebagai inti pemasaran.
Uraian tentang perbedaan sosial branding serta sosial media branding tersebut semoga bisa menjadi referensi bagi bisnis yang ingin menyusun strategi branding. Perlu Anda pahami, menentukan strategi branding akan lebih efektif jika bekerja sama dengan ahlinya.
Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan layanan branding dari Dreambox untuk ciptakan citra brand yang optimal. Tim yang ahli serta professional menjamin proses analisis hingga aktivasi brand berjalan maksimal. Jadi, Anda bisa menerapkan branding sesuai target bisnis dengan efektif.
Mari bekerja sama dengan Dreambox! Hubungi kami untuk menemukan branding yang tepat untuk bisnis Anda!