Mengenali Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE

Brand ambassador dan endorser seringkali disalahpahami sebagai hal yang sama, padahal berbeda. Apa perbedaan brand ambassador dan endorser? Simak artikel berikut.

Marketing berbasis platform digital sampai saat ini memang merupakan yang paling efektif untuk membantu mendongkrak eksistensi bisnis. Dua cara yang umumnya digunakan adalah endorser dan brand ambassador. Dua metode ini kerap lalu lalang di beranda media sosial Anda. Namun sebenarnya perbedaan brand ambassador dan endorser? Bagaimana cara membedakannya? Berikut uraiannya.

Baca Juga: Pengaruh Perceived Quality Terhadap Loyalitas Brand

Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser

Brand ambassador dan endorser sebenarnya memiliki konsep dasar yang sama, yaitu menggunakan pengaruh dari tokoh terkenal dengan massa yang banyak untuk membantu melakukan promosi dan penyampaian nilai sebuah brand. Walaupun begitu, ternyata keduanya juga memiliki perbedaan yang krusial, apa sajakah itu?

1. Perbedaan kriteria

Seperti yang dijelaskan tadi, brand ambassador dan endorser sama-sama menggunakan pengaruh dari tokoh terkenal, nemun ternyata kriteria terkenal yang digunakan keduanya berbeda. Endorser yang terkenal dinilai dari jumlah pengikutnya di sosial media, yang memiliki minimal jumlah sebesar 10.000 pengikut.

Sedangkan brand ambassador tidak hanya dilihat dari jumlah pengikutnya saja, melainkan dipilih juga berdasarkan citra diri di masyarakat dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai yang diusung oleh brand. Pemilihan brand ambassador harus memperhatikan apakah tokoh tersebut cocok untuk mewakili sebuah merk di hadapan pasar atau tidak.

2. Perbedaan rentang waktu

Perbedaan brand ambassador dan endorser selanjutnya terletak pada rentang waktu kerjasamanya. Untuk endorser biasanya memiliki jangka waktu lebih pendek, berupa 1×24 jam sesuai dengan lamanya uanggahan story di platform sosial media, atau beberapa hari untuk keep feed (mengunggah konten di feed sosial media dan dibiarkan selama beberapa hari).

Sedangkan brand ambassador umumnya memiliki jangka kontrak yang lebih lama, untuk periode tertentu. Sebab hingga saat ini belum ada brand ambassador yang melakukan kontrak dengan hitungan jam atau beberapa hari saja.

3. Perbedaan eksklusifitas

Anda pasti pernah melihat Instagram story seorang endorser yang menyerupai titik-titik kecil. Di dalamnya berisi banyak promosi produk, mulai dari makanan, baju, suplemen hingga skin care. Ini menunjukkan bahwa endorser melakukan promosi secara inklusif, atau tidak terbatas. Ia diperbolehkan membicarakan beberapa produk berbeda dari jenis industri yang sama.

Sementara brand ambassador tak bisa melakukan ini, sebab ia bekerja dengan cara eksklusif. Ia hanya diperbolehkan berbicara atas satu jenis produk saja, tak boleh mewakili 2 merk suplemen, skin care, dan body care di saat yang sama. Brand ambassador tidak diperbolehkan memegang produk yang bersaingan satu sama lain.

Karena itulah Christiano Ronaldo dan BlackPink hanya mewakili Shopee, BTS hanya mewakili Tokopedia, dan Lee Min Ho hanya mewakili Lazada. Begitu juga dengan Anggun yang hanya mewakili Pantene dan Raisa yang cuma muncul dalam promosi Sunsilk. Semuanya bekerja dengan konsep eksklusif, hanya 1 brand saja.

4. Perbedaan cakupan pekerjaan

Perbedaan brand ambassador dan endorser berikutnya adalah deskripsi pekerjaan yang dimiliki. Endorser umumnya memiliki tugas untuk melakukan promosi produk dengan persyaratan yang sudah ditentukan saja. Sedangkan untuk brand ambassador cakupan kerjanya lebih luas.

Mulai dari turun dalam kampanye brand, ikut mengisi dalam event khusus, masuk dalam berbagai acara sebagai representasi produk, bisa dilibatkan dalam strategi pengemasan, hingga terlibat dalam konten-konten promosi dan periklanan. Inilah yang menyebabkan brand ambassador memiliki rentang waktu kontrak lebih panjang daripada endorser.

Itulah penjelasan mengenai perbedaan brand ambassador dan endorser. Memilih antara endorser dan brand ambassador harus melihat beberapa aspek, yang pertama goals dari perusahaan, ketersediaan dana, kesiapan konsep, dan kesesuaian produk yang ingin disampaikan. Dengan begini Anda bisa memproyeksikan dengan lebih jelas, manakah yang sekiranya lebih tepat untuk menyampaikan keunggulan produk di masyarakat.

Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Anda

Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia branding? Kunjungi website Dreambox Branding Agency di sini.

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms