Brand experience memiliki peranan penting untuk menciptakan pelanggan yang loyal, agar brand terus relevan dan tidak kalah dalam pasar.
Persaingan di dunia bisnis merupakan hal biasa, mereka yang kalah saing akan tersingkir dan perlahan-lahan ditinggalkan oleh konsumen. Sementara yang berjaya akan semakin diingat dan populer. Untuk menjadi perusahaan yang populer, dibutuhkan beberapa formula cerdas salah satunya brand experience.
Baca Juga: 5 Strategi Jitu Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Istilah pengalaman brand mungkin masih asing bagi masyarakat awam. Padahal ada hubungan dan peranan yang sangat penting antara loyalitas pelanggan dengan pengalaman brand. Hubungan positif yang tidak hanya meningkatkan citra perusahaan tapi turut menambah omzet penjualan.
Definisi Brand Experience
Yang dimaksud dengan pengalaman brand adalah getaran, rangsangan atau respon yang diberikan konsumen pada sebuah brand secara keseluruhan. Meliputi desain, identitas juga cara perusahaan mempromosikan brand tersebut.
Pendapat lainnya menyebutkan jika pengalaman brand merupakan bukti pengalaman yang dirasakan oleh konsumen terhadap sebuah produk. Yang kemudian menciptakan sikap atau perilaku terhadap brand bersangkutan. Entah perilaku menerima atau justru menolak.
Di Indonesia, ada banyak sekali contoh brand yang populer dan kurang populer. Popularitas brand bukan karena iklan yang ditampilkan menarik. Atau harga yang ditawarkan lebih murah. Jika merujuk pada konsep pengalaman brand, konsumen menilai mutu brand dari rasa, visual dan kualitas produk-produknya.
Semakin banyak konsumen yang menyukai produk dari brand tersebut. Semakin mudah bagi perusahaan untuk melakukan strategi branding. Alhasil nama brand semakin melekat di otak dan hati konsumen hingga menciptakan brand loyality.
Hubungan Loyalitas Pelanggan Dengan Brand Experience
Dari definisi di atas, sudahkah Anda memiliki gambaran hubungan antara loyalitas pelanggan dengan pengalaman brand? Pada hakikatnya pengalaman brand memiliki ketergantungan erat dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Jika pelanggan puas secara emosional dan merasa dipenuhi kebutuhannya akan sebuah produk. Tingkat kepercayaan mereka dengan brand naik beberapa kali lipat. Apalagi jika brand berhasil keluar dari lingkaran mainstream dan menghasilkan produk yang lebih kreatif dan berkarakter.
Terlepas dari banyaknya produk tiruan yang hadir ke pasaran. Konsumen tidak akan mudah tertarik. Inilah yang disebut sebagai pelanggan yang loyal. Mereka tidak hanya berkata setia di mulut tapi turut repeat order ketika produk yang digunakan habis.
Meskipun brand tersebut tengah bersengketa atau bermasalah. Tidak menyurutkan niat konsumen untuk membeli produk bersangkutan. Rasa kepercayaan yang diberikan pada brand benar-benar besar. Akibat pengalaman-pengalaman lama yang terjalin di antara kedua belah pihak.
Sehingga penggunaan produk dari brand bersangkutan sudah berubah fungsinya dari kegiatan konsumsi biasa menjadi kebutuhan utama. Konsumen tidak akan merasa puas jika tidak membeli atau menggunakan produk dari brand tersebut.
Meskipun produk dijual lebih mahal dari brand competitor. Pembelian tetap dilakukan karena ikatan emosional yang terjalin tidak bisa diputuskan begitu saja. Saat kondisi ini terjadi, akan sulit bagi brand competitor mendobrak masuk untuk memudarkan loyalitas pelanggan.
Faktor Penentu Loyalitas Pelanggan
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan jika menciptakan pelanggan yang loyal bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1. Brand Experience
Pengalaman brand yang diterima oleh masing-masing konsumen tentunya berbeda-beda. Berdasarkan pada pemikirannya akan suatu produk. Namun tanpa pengalaman brand yang positif, akan sulit bagi suatu brand merangkak naik dan dikenal luas.
Strategi branding untuk menarik loyalitas pelanggan pun tidak sampai. Alhasil, produk yang dijual brand bersangkutan kalah saing di pasaran karena basis pelanggan setia yang masih kurang.
2. Kepuasan Pelanggan
Di tengah-tengah pengalaman brand, konsumen akan merasakan ikatan emosional yakni kepuasan. Jika produk yang dikonsumsi atau digunakan sesuai ekspektasinya. Kebalikannya, konsumen tidak akan bisa merasa puas jikalau produk yang ditawarkan terasa kurang.
Entah itu kurang lezat di lidah, kurang fungsional dan jenis kekurangan lainnya. Maka sebelum bicara tentang pengalaman brand, sebuah perusahaan harus mempersiapkan produk berkualitas terlebih dahulu.
Itulah pemaparan singkat mengenai brand experience dan hubungannya dengan loyalitas pelanggan. Calon pebisnis harus mengetahui dengan baik formula tersebut agar bisnis yang dijalankannya diterima dan disukai pelanggan.
Baca Juga: 10 Branding Elements Paling Penting Saat Ingin Memulai Bisnis
Untuk informasi lebih lengkap mengenai dunia branding, silakan kunjungi website Dreambox Branding Agency di sini.