Perceived quality, atau persepsi kualitas, adalah penilaian konsumen terhadap suatu produk atau jasa, yang dapat mempengaruhi loyalitas terhadap brand.
Memiliki sebuah perusahaan mengharuskan kita untuk terus belajar mengenai manajemen pengelolaan sebuah perusahaan. Walau bukan kita sepenuhnya yang menangani operasionalnya, akan tetapi sebaiknya kita memahami konsep yang dijalankan. Salah satunya adalah tentang perceived quality, atau persepsi kualitas.
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Anda
Apakah definisi dari persepsi kualitas? Dan apakah persepsi kualitas ini memiliki pengaruh terharap brand loyality atau loyalitas merk? Simak ulasan berikut ini untuk menambah wawasanmu seputar persepsi kualitas dan dampak apa saja yang bisa ditimbulkan pada loyalitas konsumen pada sebuah brand.
Pengertian Perceived Quality
Secara singkat, persepsi kualitas adalah penilaian konsumen secara menyeluruh terhadap suatu produk tertentu. Produk yang dimaksud di sini bisa berupa produk barang maupun produk jasa. Sifatnya abstrak atau tidak berwujud. Dan biasanya perhitungan ini dilakukan oleh seseorang yang ahli di bidang produk tersebut.
Dasar yang digunakan dalam perhitungan ini adalah respon pelanggan yang nantinya akan diolah menjadi sumber data yang akan digunakan untuk peningkatan kualitas produk dan strategi marketing berikutnya.
Jenis Dimensi Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas dapat diterapkan untuk jenis produk barang ataupun jasa. Akan tetapi, ada beberapa dimensi berbeda yang digunakan untuk proses identifikasi pada kedua jenis produk ini. Untuk penjelasan lebih detailnya, berikut ini adalah ulasan masing-masing dimensi untuk produk barang dan produk jasa.
1. Dimensi Perceived Quality untuk Produk Barang
Ada beberapa dimensi yang digunakan untuk proses identifikasi persepsi kualitas konsumen pada produk yang berwujud barang, antara lain:
- Kinerja
Dimensi pertama, kinerja. Dimensi kinerja ini mencakup seberapa efektif barang produksi ini menjalankan fungsinya sesuai kebutuhan konsumen. Jika barang yang dimaksud berupa makanan, seberapa efektif ia untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
- Fitur
Dimensi kedua adalah fitur atau barang pelengkap yang disediakan bersama barang tersebut. Dimensi ini akan menilai apakah fitur atau kelengkapan yang disediakan pada barang yang dimaksud sudah sesuai dan mendukung fungsi utama dari barang tersebut.
- Reliabilitas
Dimensi yang ketiga adalah reliabilitas, atau ketahanan suatu barang di waktu yang berbeda. Dimensi ini berfokus pada penilaian performa barang yang dioperasikan pada jangka waktu yang berbeda setiap kali barang tersebut diaktifkan atau digunakan.
- Daya tahan
Dimensi yang keempat adalah daya tahan. Dengan identifikasi dimensi ini, akan didapatkan penilaian mengenai seberapa lama dan seberapa kuat barang ini dioperasikan pada kondisi, beban, dan durasi penggunaan tertentu.
- Final result
Yang kelima adalah dimensi final result atau hasil akhir. Pada dimensi ini, akan didapatkan penilaian apakah konsumen dapat merasakan bahwa barang ini dianggap sebagai barang yang berkualitas atau malah dianggap sebagai barang yang tidak berbeda dari merk yang lainnya.
2. Dimensi Perceived Quality untuk Produk Jasa
Sedangkan untuk produk yang berupa jasa, dimensi perceived quality yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Alat pendukung
Dimensi pertama, alat pendukung. Dimensi ini akan menilai apakah alat-alat yang digunakan untuk jasa layanan sudah sesuai atau belum.
- Reliabilitas
Yang kedua, dimensi reliabilitas. Ini akan memberikan identifikasi apakah jasa ini memberikan layanan yang berkualitas sama pada waktu yang berbeda.
- Kompetensi
Yang ketiga adalah kompetensi. Dimensi ini akan memberikan penilain apakah para pelaku jasa memiliki kemampuan yang memang dibutuhkan untuk layanan jasa tersebut.
Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap Loyalitas Merk
Persepsi kualitas ini tentu saja akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merk tertentu. Jika penilaian persepsi kualitas suatu produk berkategori baik, maka kemungkinan semakin tinggi pula loyalitas merknya.
Adapun jika identifikasi persepsi kualitas masih belum sesuai, kemungkinan loyalitas konsumen memang tidak terlalu tinggi. Sehingga bisa jadi konsumen tersebut mempertimbangkan untuk menggunakan merk yang lain sebagai pembanding.
Demikianlah ulasan mengenai pengaruh persepsi kualitas terhadap loyalitas merk. Sudahkah Anda menerapkannya untuk meningkatkan strategi marketing Anda?
Baca Juga: Mengenal Brand Positioning dan Penerapannya dalam Strategi Branding
Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia branding? Kunjungi website Dreambox Branding Agency di sini.