Untuk bisa menguasai segmentasi pasar yang luas, perusahaan membutuhkan strategi multi branding.
Setiap perusahaan tentu memiliki branding sebagai wajah atau konsep dari bidang bisnis yang mereka lakukan. Tak heran jika suatu perusahaan rela menggelontorkan dana besar untuk membangun sedemikian rupa branding yang sesuai baik dengan tim internal maupun menggunakan jasa branding. Namun terkadang banyak perusahaan yang kewalahan untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas hanya dengan menggunakan satu image branding, sehingga mereka menggunakan strategi pengembangan branding yang disebut dengan Multi-branding.
Baca juga: 6 Contoh Kolaborasi Co-Branding yang Sukses
-
Apa itu Multi-branding?
Multi branding sebenarnya banyak ditemukan pada perusahaan-perusahaan besar yang pasti Anda ketahui, sebagai contoh brand kendaraan roda empat Toyota; Toyota meluncurkan banyak varian produk, dan produk-produk tersebut tentunya memiliki segmetasi yang berbeda, seperti mobil Toyota Fortuner yang dibranding dengan ketangguhannya dan konsep yang premium sedangkan Toyota Agya dengan branding yang minimalis serta hemat. Kedua perbedaan tersebut merupakan strategi multi-branding yang bertujuan untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas.
Selain itu bentuk Multi-branding juga dapat dengen mendirikan anak perusahaan yang bertujuan untuk menjangkau pasar dengan kelas di bawah atau di atasnya. Pada strategi ini perusahaan yang dibuat biasanya memiliki nama yang berbeda, dan tak jarang juga strategi mendirikan anak perusahaan dilakukan dengan membeli perusahaan lain yang dilihat memiliki potensi jual pada segmentasi pasar yang berbeda. Contoh Multi branding yang dilakukan dengan mendirikan anak perusahaan terjadi pada PT. Garuda Indonesia dengan mendirikan Citylink, dengan penawaran harga yang lebih murah namun tetap memberikan kualitas dan kenyamanan yang khas dari Garuda Indonesia.
-
Tujuan dan Manfaat Multi-Branding
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Multi branding memiliki tujuan utama untuk mencakup segmentasi pasar yang lebih luas. Multi-branding dapat memberikan keuntungan yang lebih besar apabila dalam proses pengembangannya dilakukan dengan baik dan benar. Memang terlihat sangat menjanjikan apabila suatu bisnis memiliki segmentasi pasar yang luas. Namun tentunya untuk bisa melakukan itu dibutuhkan proses dan perhitungan yang matang.
-
Resiko dari Multi-Branding
Ketika suatu perusahaan hendak melakukan Multi-branding tentunya mereka perlu mempertimbangkan kemampuan atau kapabilitas dari brand yang ia miliki. Suatu brand tidak bisa semata-mata memutuskan untuk melakukan multi-branding tanpa mempertimbangkan resiko operasi yang dilakukan.
Pada dasarnya Multi branding merupakan ekspansi bisnis suatu perusahaan yang sudah menguasai pasar dalam kurun waktu tertentu dan menginginkan keuntungan lebih besar dengan mencoba segmentasi pasar yang berbeda. Tentunya, multi-branding membutuhkan dana baru untuk bisa mewujudkannya. Maka dari itu riset terhadap resiko apabila hendak melakukan multi branding perlu dipertimbangkan dengan baik.
Baca juga: 4 Tips Membangun Branding untuk Bisnis Jasa
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai dunia branding, kunjungi website Dreambox Branding Agency di sini.