Geographic branding menjadi salah satu jenis citra merek yang kini mulai digunakan oleh para pelaku usaha untuk pemasaran produknya. Daya tarik yang berusaha dijual dalam branding geographic adalah keunikan dari suatu wilayah.
Strategi pemasaran dengan unsur geografis potensial untuk menarik pelanggan. Khususnya, target audiens yang merupakan warga lokal. Anda juga bisa menambah wawasan tentang Geographic Branding sebagai strategi branding yang populer.
Untuk mengenal branding geografis lebih lanjut, simak pembahasannya berikut ini!
Apa Itu Geographic Branding?
Citra merek atau branding geografis merupakan jenis branding yang fokus pada konsumen di wilayah tertentu serta memanfaatkan karakteristik wilayah tersebut untuk menjadi nilai jualnya.
Branding geographic paling cocok bagi pelaku usaha di industri pariwisata. Sebab, konsumen dapat ditarik perhatiannya untuk menuju kota kecil maupun negara bagian. Ini berpotensi meningkatkan keuntungan, terlebih bila pelanggan bisnis Anda berada di satu wilayah yang sama.
Branding geografis juga bisa menerapkan elemen visual dari wilayah operasional bisnis. Cara tersebut akan menarik para warga lokal karena bisnis ini membangun kebersamaan melalui unsur visual tersebut.
Lebih lengkapnya, branding geografis menjadi strategi pemasaran yang menargetkan layanan atau produk bisnis untuk audiens yang tinggal atau belanja di wilayah tertentu. Prinsip branding ini menekankan pada kesamaan kebutuhan, keinginan, maupun budaya dari audiens tersebut.
Manfaat Geographic Branding
Terdapat berbagai manfaat yang akan bisnis Anda rasakan apabila menerapkan branding geografis, diantaranya:
-
Meningkatkan Relevansi Brand
Bisnis yang menargetkan kampanye pemasaran secara geografis akan mendorong pembelian produk atau layanan. Sebab, bisnis menyediakan solusi bagi kebutuhan serta keinginan audiens lokal di wilayah tersebut.
-
Menghemat Biaya Pemasaran
Anda tahu apa kebutuhan dan juga keinginan calon pelanggan pada wilayah yang menjadi target branding. Ini akan menghemat biaya pemasaran, sebab pelaksanaannya lebih efisien melalui produk serta layanan yang relevan dan dibutuhkan.
-
Pemasaran Lebih Mudah
Geographic branding cenderung menjadikan kegiatan pemasaran lebih mudah. Ini mengingat informasi wilayah tersebut bersifat terukur, bisa dianalisis, objektif, dan juga lebih ekonomis.
Berbeda dengan branding yang mengandalkan perilaku, psikografis, ataupun demografis yang perlu strategi pemasaran lebih kompleks.
-
Target Audiens Jelas
Bila perusahaan Anda berskala besar, maka tawarkan produk yang lebih relevan untuk audiens pada wilayah geografis berbeda. Ini akan membuat pemasaran lebih efisien.
Sementara itu, perusahaan berskala kecil bisa langsung menargetkan pemasaran untuk target audiens dengan minat tertentu. Tidak perlu lagi menerapkan pendekatan menyeluruh, sebab kurang efisien.
Potensi Geographic Branding untuk Bisnis
Branding geografis tidak membatasi bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Branding ini potensial dalam mengembangkan suatu bisnis melalui berbagai keuntungan, seperti:
-
Meningkatkan Penjualan Bisnis
Anda bisa mengoptimalkan kampanye pemasaran melalui branding geografis. Sebab, telah tersedia target audiens yang jelas bagi bisnis. Ini menjadikan pemasaran lebih efektif sehingga penjualan pun dapat meningkat lebih cepat.
Tidak hanya itu, bisnis juga bisa menghemat anggaran serta mencapai target bisnis tepat waktu.
-
Mendukung Pertumbuhan Bisnis
Branding geografis menargetkan audiens yang tepat, sehingga penjualan dapat meningkat lebih cepat. Ketika penjualan bisnis mencapai target tepat waktu atau lebih cepat dari perkiraan, maka bisnis pun semakin bertumbuh.
Sebagai catatan, Anda dapat melakukan peninjauan kembali secara rutin pada segmentasi branding secara geografis. Ini penting terutama bila Anda mengiklankan produk baru ataupun memasuki pasar baru. Jadi, Anda bisa memaksimalkan kampanye pemasaran berjalan.
-
Mendorong Keterlibatan Bisnis
Menerapkan branding geografis artinya memahami kebutuhan hingga kebiasaan berbelanja target audiens. Selain itu, Anda juga bisa memahami bagaimana audiens berkomunikasi di dalam komunitasnya.
Wawasan tersebut mendorong bisnis terlibat dengan intens sedari awal. Jadi, bisnis pun bisa percaya diri saat melangkah maju.
-
Menargetkan Spesifikasi Bisnis
Anda juga bisa menargetkan spesifikasi bisnis melalui kata kunci dan lokasi untuk melaksanakan strategi pemasaran. Bila anggaran bisnis Anda lebih kecil, maka peluang yang satu ini akan memudahkan bisnis beroperasi.
Penargetan spesifikasi bisnis ini juga memudahkan bisnis ketika ingin mengembangkan kesadaran atau citra bisnis pada wilayah tertentu. Untuk mengoptimalkan citra bisnis, pahami strategi branding pada bisnis sebelum memutuskan branding yang tepat.
Contoh Bisnis dengan Branding Geografis
Terdapat berbagai contoh bisnis populer yang menerapkan geographic branding untuk Anda jadikan contoh, diantaranya:
-
Amazon
Amazon pertama dirilis pada tahun 1994. Pada saat itu, revolusi belanja online baru dimulai.
Salah satu marketplace terbesar di dunia ini memiliki nama brand geografis, yaitu Amazon yang merupakan hutan hujan fenomenal dan sungai terbesar dunia. Lokasi spesifik Amazon berada di Amerika Selatan.
Pemilihan nama ‘Amazon’ dilatarbelakangi oleh keinginan brand untuk melekatkan makna geografis kata Amazon sebagai hutan hujan dan sungai terluas.
-
American Airlines
American Airlines pertama kali diluncurkan pada 1926. Brand ini termasuk salah satu brand geografis yang populer.
Maskapai penerbangan satu ini menggunakan namanya sebagai rujukan wilayah spesifik yang termasuk dalam jangkauan saat beberapa tahun pertama memulai perusahaan. American Airlines kini menjadi maskapai penerbangan terbesar di Amerika dan juga dunia.
Nama tersebut pun turut memposisikan brand sebagai maskapai skala besar dan ekspansif. Ini seperti benua Amerika yang menjadi benua terbesar kedua di dunia.
-
Kentucky Fried Chicken
Kini lebih dikenal dengan KFC, perusahaan ini pertama kali diluncurkan tahun 1930 dengan nama Sanders Court & Cafe. Nama tersebut berdasarkan penemunya, Colonel Sanders, yang memulai KFC dengan berjualan ayam goreng di restoran pinggir jalan.
Nama brand Kentucky sendiri menggambarkan lokasi asli dari perusahaan, yaitu Kentucky. Letak Kentucky berada pada bagian selatan Amerika Serikat, serta merupakan salah satu negara bagian dari Amerika Serikat.
Tips Branding dengan Unsur Geografis
Bagi Anda yang ingin menerapkan branding geografis, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebagai berikut:
-
Mengenal Asosiasi Lokasi
Pastikan Anda mengetahui bahwa lokasi yang ingin Anda jadikan orientasi branding asosiasinya positif serta relevan dengan bisnis.
Perhatikan dampak emosional dari wilayah spesifik tersebut. Lihat apakah terhubung dan berkaitan dengan citra yang ingin Anda tunjukkan sebagai sebuah merek.
-
Melakukan Survei Brand
Selanjutnya, pastikan Anda telah melakukan survei dan pengujian secara tuntas terhadap merek geografis. Ini mengingat branding geografis mulai umum dilakukan oleh perusahaan. Jadi, ada kemungkinan brand serupa telah dimiliki oleh perusahaan lain.
Oleh sebab itu, hindari memiliki merek serupa dengan perusahaan lain. Tidak terkecuali merek yang tidak terdaftar sebagai merek dagang. Ini akan membantu Anda terbebas dari masalah di masa mendatang.
-
Menyesuaikan dengan Latar Belakang Brand
Terakhir, sesuaikan merek geografis dengan latar belakang brand perusahaan. Pastikan namanya terhubung dengan sejarah perusahaan. Ini akan membantu brand memiliki koneksi lebih dalam dengan audiens.
Penerapan geographic branding ternyata potensial jika Anda ingin bisnis berkembang lebih pesat. Anda bisa memaksimalkan strategi branding melalui layanan branding profesional, seperti Dreambox Branding Agency.
Anda dapat mempercayakan tim ahli dan berpengalaman dari Dreambox dalam membentuk branding geografis yang efektif. Berbagai perusahaan telah mempercayakan branding mereka pada Dreambox. Jadikan perusahaan Anda selanjutnya, hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut!