Jadi, Anda ingin memperluas pangsa pasar dalam waktu dekat?
Bagus. Berarti, Anda sudah siap untuk membuat langkah besar demi meningkatkan laba, keterjangkauan, dan pengaruh. Salah satu proses yang sering dilakukan adalah memperluas pasar. Bagaimana cara memperluas pangsa pasar? Temukan jawabannya dalam penjelasan di bawah.
Baca Juga: Memulai Proses Pemasaran yang Efektif? Hindari Beberapa Aspek ini
Salah satu faktor yang sering membatasi keinginan sebagian besar pengusaha untuk ekspansi bisnis adalah biaya memulai yang cukup mahal. Sebab, prosesnya sama seperti memasuki ranah baru yang benar-benar terasa asing. Lalu, bagaimana cara memperluas pangsa pasar yang efektif sehingga bisa menekan biaya seminimal mungkin?
Memastikan Jalur Bisnis Sudah On the track
Saat memasuki target market baru, Anda akan disambut oleh puluhan bahkan ribuan brand yang saling berkompetisi. Bisa jadi, di antara mereka sudah dikenal luas oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, dalam menerapkan strategi branding, pastikan bisnis Anda sudah berada di koridor yang tepat seperti uraian berikut.
-
Arus Klien atau Pelanggan pada Bisnis Anda Sudah Mengalir Deras
Tak ada bisnis tanpa kehadiran klien atau pelanggan. Jadi, sebelum melakukan ekspansi, pastikan dulu bisnis Anda sudah memiliki banyak pelanggan tetap.
- Target Pemasaran di Market Sebelumnya Sudah Terpenuhi dan Terukur
Apakah selama ini Anda memiliki target-target yang ingin dicapai? Sudahkah teruji bila sewaktu-waktu terjadi guncangan masalah baik dari segi internal maupun eksternal?
- Punya Tim yang Solid
Tim yang solid dan loyal adalah kunci untuk mencapai kesuksesan bisnis. Perusahaan besar seperti Apple, Google, Softbank, Sony, hingga IBM juga sangat memperhatikan tim yang bekerja. Sebab, tim yang solid dan loyal memiliki kesiapan mental untuk menghadapi tantangan apa pun.
- Punya Dana Lebih untuk Melakukan Ekspansi
Meski klien atau pelanggan Anda sudah banyak. Tapi, apakah cashflow perusahaan Anda sudah lancar? Jika belum, maka tunda dulu ekspansinya. Tunggu hingga memiliki dana lebih sehingga apabila mengalami kegagalan, sama sekali tak berpengaruh terhadap arus kas secara keseluruhan.
Cara Memperluas Pangsa Pasar dengan Strategi Branding
Jika beberapa hal diatas sudah sesuai, yuk lanjut pada strategi untuk brandingnya.
1. Tentukan Pengaruh Apa yang Ingin Anda Tonjolkan
Jika berbicara soal branding, biasanya tak jauh-jauh dari istilah “pengaruh”, “percaya”, dan “loyalitas”. Baik ditujukan untuk customer, tim, ataupun mitra bisnis.
Pengaruh ini memiliki kaitan dengan positioning Anda di pangsa pasar yang baru. Mereka ingin mengenal bisnis Anda seperti apa. Serta perbedaan produk atau layanan yang Anda tawarkan dari milik competitor.
2. Putuskan Rute yang Hendak Diambil untuk Melakukan Ekspansi
Sebenarnya, apa itu ekspansi? Apakah berarti harus menerbitkan produk, layanan dan lokasi baru? Atau, pasar yang sama sekali berbeda? Tak ada yang keliru dari pilihan tersebut. Masing-masing bisa dijadikan sebagai patokan untuk mulai melakukan aktivitas branding.
Banyak perusahaan lebih memilih perspektif pertama, yakni dengan memasarkan produk atau layanan yang sudah ada untuk target audiens baru. Sebab, rute ini bisa dikatakan paling mudah untuk dilalui. Apalagi sekarang sudah ada fasilitas pendukung seperti media sosial dan blog. Tanpa pindah lokasi, sudah bisa ekspansi.
3. Hindari Kesan Meraba-raba
Ingat, menjalankan ekspansi bisnis tetap memerlukan data-data yang konkret. Sama halnya dengan proses yang Anda lalui saat memulai bisnis untuk pertama kali. Jadi, bukan didasarkan pada asumsi, melainkan fakta dan data. Dengan landasan seperti itu, maka “aksi” yang hendak diwujudkan jadi lebih terarah.
Mula-mula, definisikan dulu market yang hendak Anda masuki. Kumpulkan data berupa demografi, psikografi, masalah, dan solusi yang berkaitan dengan target audiens yang baru. Kemudian, lakukan validasi. Caranya, sesuaikan produk/layanan Anda dengan solusi yang diinginkan oleh target audien baru. Baru bicara soal laba.
Setelah menerapkan cara memperluas pangsa pasar seperti yang tertera di atas, saatnya membuat bisnis plan. Isinya tentang model pricing, metode pengumpulan leads, strategi penawaran, hingga soal KPI untuk mengukur efektivitas masing-masing elemen.
Baca Juga: Proses Branding dengan Budget Kecil, Apakah Bisa?
Dengan persiapan dan penerapan strategi branding tersebut, biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih efektif. Sebab, Anda tak harus mengalami trial & error untuk menemukan ritme yang setara dengan market lama karena ada kesamaan model bisnis dan target audiens.
Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia branding? Kunjungi blog Dreambox Branding Agency di sini.