Serupa tapi tak sama, pahami perbedaan brand dan branding.
Dalam bidang pemasaran, ada perbedaan brand dan branding yang harus dipahami oleh tim terlibat. Pemahaman secara teori membantu memperlancar praktik supaya setiap rencana dapat tersusun secara rapi dan tujuan bisa diraih sesuai perencanaan.
Sebelum membahas keduanya secara rinci, perlu diketahui bahwa antara brand maupun branding memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bisnis. Semakin matang keduanya, maka akan semakin mudah untuk sebuah bisnis bergerak maju dan bersaing dengan para kompetitor.
Baca Juga: Begini Cara Membentuk Employer Branding untuk Perusahaan
Apa itu Branding?
Sebelum masuk ke pembahasan apa saja perbedaan brand dan branding, mari pahami terlebih dahulu apa itu branding. Berdasarkan akhiran katanya, ing (dalam bahasa Inggris) berarti sebuah tindakan atau kata kerja.
Train of Thought menyebutkannya sebagai sebuah tindakan untuk menciptakan sebuah merek. Penciptaan merek melibatkan beberapa hal, seperti profil perusahaan, layanan dan produk yang diberikan, penentuan nama, perancangan identitas produk, dan standarisasi.
Tujuan akhirnya adalah memperkenalkan identitas merek bisnis melalui visual atau logo tertentu kepada khalayak. Bagi beberapa orang, mungkin membeli merek apa saja tidak dipermasalahkan, tetapi bagi sebagian lainnya justru merek menjadi acuan nomor satu.
Sekarang, mari ikuti kami untuk membahas lebih jauh terkait perbedaan brand dan branding karena Anda sudah paham dengan salah satu istilahnya. Sebagai contoh, branding yang berhasil adalah merek-merek tas terkenal dan mewah dari Perancis di dunia Internasional.
Baca Juga: Cara Kerja Digital Content Marketing untuk Pertumbuhan Bisnis
Perbedaan Brand Branding
Untuk menemukan perbedaannya, lebih dulu mari bahas apa itu brand, supaya pemahamannya berimbang. Seperti namanya, brand atau merek merupakan persepsi yang diberikan oleh pelanggan terhadap sebuah produk, layanan, serta atribut perusahaan.
Secara lebih lanjut, keberhasilan perusahaan dalam memangun citra baik ini mempengaruhi pandangan pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Dalam sebuah icon akan terwujud sebuah visi, misi, hingga tujuan perusahaan. Jadi, butuh perumusan jangka panjang.
Kemudian, apa perbedaan brand dan branding? Banyak yang mengira bahwa brand merupakan merek. Sementara itu, branding sudah jelas merupakan sebuah upaya untuk menciptakan image baik sebuah perusahaan atau sebuah bisnis yang dijalankan.
Namun, brand yang untuk selanjutnya kami sebut merek, merupakan alat pemasaran. Jadi, harus dibedakan antara alat pemasaran dengan tindakan pemasaran. Atau bisa diibaratkan juga sebagai bentuk aset untuk merek dan investasi untuk tindakan pemasarannya.
Ketika telah berhasil membangun citra baik perusahaan maupun produk, orang akan lebih mudah melakukan seleksi barang di pasaran. Sebab kepercayaan terhadap merek tertentu sudah kuat, maka orang justru cenderung menanyakan apakah merek itu tersedia atau tidak.
Sementara itu, untuk memahami perbedaan brand dan branding, mari sepakati bersama bahwa tindakan pemasaran sama dengan bentuk investasi. Ini artinya, yang dilakukan saat ini tujuannya untuk jangka panjang, bisa 10, 20, bahkan 30 tahun dan lebih lama lagi.
Kedua hal yang sedang kami bahas di sini memiliki ranah berbeda, di mana salah satunya kata benda dan lainnya adalah kata kerja. Namun, keduanya berkaitan erat karena tidak akan tercipta citra baik perusahaan tanpa melakukan upaya tepat di lapangan.
Sebaliknya, sebuah upaya tindakan pemasaran tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada teori tepat terkait bahan yang dipasarkan. Intinya, keduanya saling berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Jika Anda sudah memahami perbedaan brand dan branding secara teori dan ingin menciptakan citra baik perusahaan, Anda bisa menggunakan jasa digital branding. Menggunakan jasa profesional jauh lebih menjanjikan untuk memberikan masa depan cerah bagi bisnis.
Baca Juga: 8 Alasan Branding Strategy Memberikan Keuntungan Jangka Panjang
Apa Saja Unsur-Unsur yang Diperlukan Sebuah Brand
Ketika menciptakan sebuah identitas merek, perusahaan dengan pendiri lebih dari satu orang pasti membutuhkan kesepakatan dari banyak kepala. Representasi perusahaan dalam bentuk visual yang simple harus kuat dan mampu menyampaikan pesan secara lengkap.
Lantas, apa saja unsur-unsur pembentuk sebuah identitas merek? Kami mencoba menulisnya satu per satu untuk Anda:
1. Logo
Logo merupakan ciri khas paling utama yang akan dilihat semua orang dari sebuah bisnis. Unsur brand yang satu ini merupakan salah satu alat pemasaran terbaik di antara berbagai jenis alat lainnya. Sebelum memahami lebih jauh terkait perbedaan brand dan branding, bisnis harus memiliki logo.
2. Warna
Warna juga ternyata berpengaruh terhadap psikologis para pelanggan untuk mau atau tidak mau membeli produk. Contoh, penjualan makanan beku lebih sering menggunakan warna merah, kuning, dan oranye.
Ternyata, secara psikologis, warna-warna tersebut memberikan rasa lapar kepada yang melihatnya. Tidak heran jika banyak pengusaha frozen food menggunakan kombinasi warna tersebut.
3. Bahasa
Bahasa atau slogan untuk sebuah produk akan melekat di ingatan setiap pelanggan selama berhasil memilih kombinasi kata yang unik. Semakin unik, baik dari komposisi kata maupun nada khasnya, maka semakin besar peluang produk laku keras di pasaran.
4. Konsistensi
Terakhir, untuk memahami perbedaan brand dan branding, maka hal yang harus dilakukan dalam penciptaan alat pemasaran adalah konsistensi. Artinya, ketika Anda merumuskan sebuah logo, maka sebaiknya dipikirkan jangka panjangnya seperti apa.
Akan lebih mengena di hati para pelanggan ketika sebuah logo tidak memiliki perubahan sama sekali. Ketiadaan perubahan ini menunjukkan bahwa sejak awal, perumusan logo tersebut dibuat sematang mungkin sehingga seluruh representasi bisnis tertuang di dalamnya.
Baca Juga: Pentingnya Branding Campaign untuk Bisnis
Jenis-Jenis Branding
Setelah memahami apa saja instrumen yang dibutuhkan dalam pengaplikasian alat pemasaran, sekarang mari pahami apa saja jenis-jenis dari tindakan pemasaran. Ada tiga hal yang akan membuat Anda semakin paham perbedaan brand dan branding, yakni:
1. Product
Jenis pertama merupakan jenis yang paling sering dilakukan dan ditemukan di masyarakat. Implementasi dari jenis ini sudah jelas, yakni menciptakan citra sebaik mungkin dari sebuah produk dengan tujuan agar dibeli oleh banyak orang dan mampu menyaingi kompetitor.
Bentuk pembentukan citra baik ini biasanya menyentuh kelebihan produk, manfaat yang bisa diberikan, serta berbagai hal positif lainnya. Pembentukan citra baik dari produk bisa membantu pemasaran lebih banyak karena langsung melekat pada barangnya.
2. Personal
Personal branding lebih sering digunakan oleh profesi khusus yang memang butuh membangun citra baik di masyarakat. Sebagai contoh, profesi paling berpengaruh di Indonesia adalah selebriti.
Sebagai bahan memahami perbedaan brand dan branding, kami berikan contoh image yang terbentuk dari pasangan fenomenal Lesti dan Rizky Billar. Keduanya berhasil membuat publik kagum sebagai pasangan suami istri, tetapi tidak bertahan lama karena kasus KDRT.
3. Corporate
Terakhir, citra baik sebuah perusahaan atau corporate. Penilaian masyarakat terhadap baik atau tidak baiknya sebuah perusahaan didasarkan pada pelayanan, profil perusahaan, serta produk yang dikeluarkan.
Sebagai contoh, perusahaan startup dengan lingkungan kerja nyaman untuk karyawan secara tidak langsung merupakan upaya corporate branding ke masyarakat. Contoh lain, sebuah perusahaan besar tidak bertanggung jawab atas bencana lumpur Sidoarjo, contoh tersebut merupakan sebuah kegagalan pembentukan citra baik. Sampai sini, tentu Anda sudah lebih banyak memahami perbedaan brand dan branding secara tepat.
Ketahui lebih banyak tentang layanan branding, layanan digital marketing, layanan seo dan website yang Dreambox tawarkan. Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia branding? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu Klik di sini!