Perbedaan Antara Logo dengan Brand

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE

Masih banyak orang salah mengira bahwa brand dan logo adalah hal yang sama. Jika Anda ingin memulai bisnis, ada baiknya Anda mempelajari perbedaan antara keduanya. Simak artikel berikut ini untuk lebih lengkapnya.

Sebuah perusahaan tentu tidak akan bisa lepas dari brand mapun logo, Mengapa? Sebab keduanya saling berkaitan serta mampu mendongkrak pendapatan. Namun, sebagian besar orang ternyata masih kurang memahami perbedaan keduanya.

Baca Juga: Mengenal Hubungan dan Perbedaan Branding dan Marketing

Ketika melihat sebuah simbol pada suatu produk baik jasa, benda maupun makanan pasti yang terlintas dipikiran adalah sumber produksinya. Penyebutan visualisasi tersebut mulanya berasal dari bahasa Yunani Kuno yakni ‘logotype’ yang berarti pikiran, kata dan akal budi.

Sedangkan pemakanaan brand sendiri sangat luas, sebagaimana yang ditulis dalam buku berjudul ‘Designing Brand Identity’. Sehingga tidak mengherankan apabila masih banyak orang yang menyamakan makan brand dengan sebuah gambar sebagai icon produk, padahal keduanya jelas berbeda.

Perbedaan Antara Logo dan Brand

Untuk lebih jelas alangkah baiknya mengetahui seputar perbedaan antara gambar visual dengan brand sebagai istilah. Mengapa? Karena apabila sampai salah mengartikan maka bisa berakibat fatal pada sebuah bisnis maupun perusahaan yang tengah dijalankan, berikut diantaranya:

1. Berdasarkan bentuknya

Perbedaan yang paling mudah dipahami adalah apabila dilihat berdasarkan bentuknya. Pertama, sebuah simbol merk umumnya berbentuk gambar visual, baik berupa garis, potongan bangun datar maupun buah-buahan. Pemilihan bentuk tersebut tentu saja didasarkan pada filosofis suatu produk maupun perusahaan pada saat didirikan.

Sedangkan brand sendiri berbentuk menyeluruh yang berasal dari sebuah visualisasi icon. Biasanya akrab disebut dengan namanya, sebagai contoh adalah ‘Apple’ sebagai salah satu brand produk elektronik ternama yang familiar di telinga.

2. Berdasarkan fungsi dan tujuannya

Fungsi dari sebuah simbol visualisasi yang ada dalam produk adalah untuk mengkomunikasikan suatu informasi berupa gambar maupun tulisan. Tujuannya sendiri yakni berguna untuk memudahkan khalayak dalam mengingat produk maupun jasa yang dilihatnya pertama kali.

Tujuan dan fungsi utama adanya brand dalam suatu perusahaan maupun bisnis adalah untuk pembeda dengan kompetitor yang sudah ada. Tidak hanya itu, brand juga dapat digunakan untuk membangun citra dan bisa dijadikan jaminan kualitas dari barang maupun jasa yang dipasarkan.

3. Berdasarkan unsur pembentuknya

Unsur pembentuk sebuah brand yang paling umum beberapa diantaranta adalah nama merek, bendera sampai monogram. Selain itu yang tidak kalah penting yakni berbagai desain kemasan, produk dan tampilan visual. Kemudian ada juga slogan, tagline bahkan sampai jingle.

Lalu apa saja unsur pembentuk dari sebuah icon yang menjadi ciri khas suatu produk maupun jasa? Beberapa diantaranya adalah warna, garis, bentuk sampai tipografi. Semua itu tentu tidak dapat dikurangi maupun dipisah karena nanti menyebabkan gambar kurang efektif.

4. Berdasarkan pembuatannya

Apabila ditinjau dari pembuatannya, simbol merek dibuat pertama kali setelah produk atau jasa yang hendak dipasarkan siap. Mengapa? Pasalnya Apabila tidak segera dibuat sebelum sesuatu tersebut diboomingkan maka rawan terjadi penduplikasian produk maupun jasa.

Kemudian pasca icon berbentuk visual dibuat dan produk di pasarkan kepada khalayak, selanjutnya baru seiring berjalannya waktu brand dapat dibentuk. Tahapan tersebut tentu lebih efektif pasalnya dapat mendongkrak kepercayaan konsumen.

5. Berdasarkan manfaat dalam suatu produk maupun perusahaan

Terakhir, perbedaan keduanya dapat diketahui berdasarkan manfaatnya. Pertama, icon alias simbol merek memberikan manfaat agar memudahkan orang mengingat produk maupun jasa. Kedua, brand sendiri memberikan manfaat untuk memudahkan penyebaran pemasaran dengan cepat.

Setelah mengetahui perbedaan branding dengan logo, maka dapat ditarik benang merah bahwa kedua istilah tersebut jelas berbeda. Keduanya tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun sebuah ketenaran citra positif dari sebuah produk maupun bagi perusahaan. Sekian ulasan singkatnya, semoga bermanfaat, ya!

Baca Juga: Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuat Logo Perusahaan

Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar dunia branding? Kunjungi website Dreambox Branding Agency di sini.

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms