Brand Equity: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkan

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE
Brand-Equity-Adalah-dreambox

Ekuitas merek atau brand equity adalah salah satu faktor utama yang menentukan nilai suatu brand. Melalui ekuitas merek, Anda dapat mengetahui bagaimana pikiran atau sudut pandang konsumen mengenai nilai serta kekuatan brand. 

Itulah mengapa, memiliki ekuitas merek yang baik esensial bagi kesuksesan bisnis dalam jangka panjang. Berikut informasi tentang pengertian hingga cara meningkatkan ekuitas merek yang efektif: 

Pengertian Brand Equity

Bila membahas apa itu brand equity atau ekuitas merek, Anda dapat memahaminya secara singkat sebagai istilah yang mendefinisikan value atau nilai suatu brand. Faktor yang melatarbelakangi ekuitas merek salah satunya adalah pengalaman konsumen pada merek tersebut. 

Melalui pengalaman, maka pemikiran hingga pendapat konsumen tentang merek tersebut akan terbentuk. Apabila pemikiran konsumen tentang suatu brand positif, maka ekuitasnya akan meningkat. Peluang brand tersebut mendapatkan kepercayaan hingga loyalitas dari konsumen pun semakin besar. 

Adapun menurut ahli pemasaran David Aacker, brand equity adalah sejumlah aset atau sejumlah liabilitas berbentuk visibilitas dan asosiasi merek serta loyalitas pelanggan yang bisa menambah ataupun mengurangi nilai dari produk maupun layanan suatu merek. 

Menurut Aacker, terdapat lima elemen utama ekuitas merek yang terdiri dari:

  • Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Ketika konsumen sangat percaya pada nilai yang suatu brand tawarkan, maka konsumen tersebut akan terus berlangganan dan tidak membeli dari merek yang lain.

Tingkat loyalitas merek yang tinggi memastikan bahwa bisnis dapat berkembang secara konsisten dan stabil. Bisnis juga bisa memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.

  • Kesadaran Merek ((Brand Awareness)

Elemen brand equity satu ini merujuk pada sejauh mana brand dikenal oleh konsumen. Ketika suatu merek tinggi ekuitasnya, maka konsumen sangat mungkin memikirkan merek tersebut saat mencari produk spesifik. 

Sebut saja merek ‘Blue Band’, yang menonjol pada benak konsumen saat memikirkan produk margarin.

  • Kualitas yang Dirasakan (Perceived Quality)

Selanjutnya, merek dengan ekuitas tinggi memiliki reputasi yang baik dari segi kualitas produknya. Kualitas dalam brand equity adalah faktor yang lebih dipikirkan konsumen dibandingkan fitur produknya. Meskipun berharga lebih tinggi, namun konsumen tidak masalah akan hal itu selama kualitasnya sepadan.

  • Asosiasi Merek (Brand Association)

Segala sesuatu yang berhubungan dengan merek, baik itu bersentimen positif maupun negatif, termasuk ke dalam elemen asosiasi merek. Ini dapat meliputi manfaat sosial, fungsional, hingga emosional dari suatu produk. 

  • Aset Kepemilikan Lainnya (Other Proprietary Assets)

Maksud dari elemen brand equity satu ini merujuk pada merek dagang, paten, hingga mitra dagang dari suatu merek. Aset kepemilikan tersebut menjadi jaminan agar merek lain tidak bisa bersaing menggunakan identitas yang mirip dan membingungkan konsumen.

Manfaat Brand Equity

Brand equity adalah salah satu faktor utama yang perlu bisnis Anda miliki bila ingin sukses. Berikut berbagai manfaat utama dari ekuitas merek:

1. Bertahan dari Pasar yang Kompetitif

Contoh brand equity adalah Samsung dan Apple yang tetap bertahan di antara merek gadget lain dengan kompetisi harga termurahnya. Ini menandakan bahwa ekuitas kedua merek tersebut sudah terjamin sehingga terlindung dari kondisi pasar yang berubah-ubah. 

Terlepas dari jumlah kompetitor, perubahan tren, hingga tuntutan dari konsumen, ekuitas merek yang kuat memastikan bisnis Anda tetap bertahan secara stabil. 

2. Elastisitas Harga Rendah

Nama brand dengan ekuitas tinggi bisa mengenakan biaya yang premium terhadap nilai dan kekuatan mereknya. Meski begitu, konsumen tetap setia dan tidak beralih ke merek lain dengan harga lebih rendah. Artinya, elastisitas harga merek rendah dan bisa menguntungkan bagi bisnis.

3. Memperluas Pangsa Pasar

Konsumen akan lebih mudah membuat keputusan membeli produk atau layanan dari merek dengan ekuitas tinggi. Sebab, tingkat kepercayaan mereka juga tinggi pada merek tersebut. Ini membantu bisnis membentuk basis pelanggan yang setia. Jadi, perluasan pangsa pasar pun lebih mungkin untuk dilakukan.

4. Dapat Memperbanyak Lini Produk

Memperbanyak lini produk bukanlah masalah bagi merek dengan ekuitas tinggi. Sebab, brand equity adalah gambaran dari nilai suatu merek. Apple menjadi contoh merek yang memiliki banyak lini produk namun tetap ramai diminati. Ini karena merek tersebut memiliki asosiasi positif sehingga loyalitas pelanggannya sangat tinggi.

5. Mudah Terhubung dengan Pemangku Kepentingan

Stakeholders atau pemangku kepentingan seperti pelanggan, investor, pemasok, hingga karyawan dapat lebih mudah diakses oleh merek berekuitas tinggi. Lebih utamanya, stakeholders yang kompeten dan berkualitas. 

Ini mengingat nilai brand yang positif, sehingga kepercayaan stakeholders untuk menjadi bagian dari brand pun lebih tinggi.

Cara Meningkatkan Brand Equity

Anda kini memahami brand equity adalah faktor penting dalam kemajuan bisnis. Demi meningkatkan ekuitas merek, Anda bisa mengetahui Cara Penerapan dan Contoh Brand Equity Model serta melakukan berbagai cara di bawah ini:

1. Bangun Identitas Merek

Membangun identitas brand lebih penting sebelum memaksimalkan perkembangan nilai brand Anda. Ini memastikan bahwa brand Anda jelas, unik, atraktif, serta mudah diingat oleh konsumen. 

Sesuaikan identitas brand dengan produk atau layanan bisnis. Berikan informasi seperti visi-misi hingga nilai jual bisnis Anda. Termasuk apa kelebihan produk Anda dibandingkan produk serupa dari kompetitor.

2. Optimalkan Pengalaman Pelanggan

Anda perlu menjamin pelanggan merasakan pengalaman yang lancar dari awal hingga akhir proses transaksi. Salah satu trik mengoptimalkan pengalaman pelanggan dalam brand equity adalah menyediakan free trial. Jadi, Anda bisa mengetahui area yang perlu mendapatkan perbaikan.

3. Tekankan Nilai Merek

Tekankan juga nilai-nilai brand agar menciptakan urgensi dan perhatian target konsumen untuk segera melakukan pembelian. Perlihatkan bahwa bisnis memiliki prinsip yang sama dengan target konsumen.

Misalnya, perlihatkan bahwa bisnis Anda hanya mengambil bahan baku dari petani lokal. Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mengutamakan pemberdayaan.

4. Susun Strategi Pemasaran yang Ideal

Susun strategi ideal agar pemasaran produk dapat meyakinkan konsumen bahwa merek Anda adalah yang terbaik. Sesuaikan pendekatan pemasaran dengan niche bisnis agar lebih efektif. 

Bila menargetkan konsumen anak muda, Anda wajib memasarkan produk di media sosial. Jadi, Anda lebih mudah menjangkau pelanggan potensial.

5. Bangun Hubungan dengan Konsisten

Anda perlu membangun networking secara konsisten melalui interaksi langsung dengan stakeholders. Selain itu, bangun juga hubungan yang intens dengan pelanggan melalui pengadaan event hingga tanya jawab di media sosial.

Studi Kasus Brand Equity yang Sukses

Setelah memahami apa itu brand equity beserta elemen, manfaat, dan cara meningkatkannya, mari simak apa saja brand yang sukses membangun ekuitasnya.

Salah satu contoh brand equity adalah ‘Aqua’. Sebagai brand air mineral, Aqua kerap menjadi penyebutan general yang merujuk pada air mineral botol. Hal tersebut banyak terjadi pada percakapan sehari-hari.

Meskipun sebenarnya merek air mineral yang dibeli bukan dari Aqua, namun konsumen cenderung memikirkan Aqua saat membahas tentang air mineral. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa ekuitas merek ‘Aqua’ sangat kuat sehingga menciptakan kesan signifikan bagi masyarakat. 

Brand equity adalah faktor esensial yang perlu Anda miliki demi kesuksesan bisnis jangka panjang. Membangun ekuitas merek bersama Dreambox akan membantu Anda mewujudkannya secara efektif. Layanan Strategic Branding yang komprehensif ada sebagai solusi bagi brand Anda. Mari hubungi kami untuk konsultasi ekuitas merek lebih detail!

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms