-
Media Planning yang tepat memberikan return optimal
- Mengenal Apa Itu Media Planning
- Poin Penting Dalam Media Planning
- 1. Adanya Target Konsumen
- 2. Platform yang Diinginkan
- 3. Frekuensi Dari Iklan
- 4. Pengukuran yang Pas
- Cara Membuat Media Planning untuk Digital Marketing
- 1. Sasaran dan Tujuan Media
- 2. Riset Terhadap Tren Pasar
- 3. Target Konsumen Harus Ditentukan
- 4. Jangkauan dan Frekuensi
- 5. Memilih Media yang Cocok
Media Planning yang tepat memberikan return optimal
Tentunya media planning sudah tidak asing lagi bagi Anda. Dalam perkembangannya, semua pihak yang berkecimpung di dunia periklanan dituntut memberikan saluran yang tepat, waktu dan pesan yang akurat untuk konsumen. Ini dilakukan untuk menjaga hak-hak konsumen dan agar para pengusaha tetap bisa melakukan pemasaran. Sebuah proses dimana pelaku pemasaran bisa menentukan seberapa sering mereka akan melakukan pengiklanan, dengan memaksimalkan pengelolaan publik dan ROI (Return of Investment) biasa disebut Media Planning.
Baca Juga: Berikut Daftar Jasa yang Biasa Ditawarkan Oleh Branding Consultant Jakarta
Mengenal Apa Itu Media Planning
Media planners merupakan orang yang pekerjaanya berkecimpung di media planning. Untuk mengembangkan strategi demi memaksimalkan ROI, biasanya media planner bekerja sama dengan buyers dan perusahaan klien. Media planners harus mengerti produk dari perusahaan tempat mereka bekerja atau bernaung. Dengan mengetahui apa produk yang perlu dipasarkan, maka akan mudah dalam menentukan media apa yang digunakan dan tren media mana yang bisa dipakai agar target dari audiens yang diinginkan tercapai.
Poin Penting Dalam Media Planning
Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh media planner dan pelaku usaha, sebelum membuat sebuah media planning, yaitu:
1. Adanya Target Konsumen
Dalam memahami kebutuhan konsumen sampai ke detail yang terkecil merupakan tugas dari media planner. Mereka harus memahami apa yang diinginkan para konsumen serta keinginan dari klien agar dapat menyampaikan pesan yang lebih mengena melalui iklan yang ditayangkan.
2. Platform yang Diinginkan
Ada banyak sekali platform media yang bisa digunakan, dengan adanya target konsumen yang berbeda-beda. Melalui target audiens yang diinginkan juga harus disesuaikan dengan platform.
3. Frekuensi Dari Iklan
Dalam membuat media planning membuat perhitungan seberapa sering iklan ingin ditampilkan merupakan hal wajib dilakukan. Ini karena dengan semakin sering iklan tampil maka dana yang diperlukan juga bertambah. Karenanya seorang media planner perlu melakukan riset sebelum menentukan frekuensi iklan yang diinginkan.
4. Pengukuran yang Pas
Adanya banyak platform iklan baik offline maupun online dapat menyulitkan pelaku pemasaran. Ini disebabkan akan mengalami kebingungan untuk menentukan platform mana yang akan digunakan. Karenanya diperlukan analisa yang tepat agar platform yang dipilih dapat membuat iklan yang disampaikan sukses dan dapat menjangkau banyak orang. Salah satu metode yang disarankan untuk hal ini adalah metode pengukuran terintegrasi.
Cara Membuat Media Planning untuk Digital Marketing
Saat membuat media planning, Anda membutuhkan ketelitian tinggi agar detail yang paling kecil pun tidak akan tertinggal. Para perencana dituntut untuk memikirkan kebutuhan dari target konsumen dan keinginan dari perusahaan. Untuk itu diperlukan langkah yang tepat agar hasilnya maksimal. Dan berikut ini langkah penting untuk media planners.
1. Sasaran dan Tujuan Media
Meningkatkan kesadaran publik dan mengalihkan perhatian mereka pada produk yang diiklankan adalah tujuan dari adanya media planner. Walaupun dalam prakteknya, bisa saja ada beberapa tujuan lain tergantung dari departemen yang ada di perusahaan. Sebagai contoh jika dari departemen penjualan, sebuah iklan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. Namun, jika dari departemen pemasaran maka yang diinginkan dari sebuah iklan adalah meningkatnya brand awareness.
2. Riset Terhadap Tren Pasar
Setelah memahami tujuan yang diinginkan dari sebuah iklan, media planners perlu melakukan riset terhadap perkembangan tren pasar dan para pesaing dari produk yang diiklankan. Diharapkan dengan riset ini pelaku pemasaran yakti media planners dapat melihat merek sejenis dan tujuan yang telah tercapai di masa lalu. Dan hasil riset ini dapat menjadi acuan atau pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait media planning.
3. Target Konsumen Harus Ditentukan
Ketika anda mengikuti tren marketing, maka yang akan Anda dapatkan adalah tren yang ada cenderung mengikuti kebutuhan konsumen. Akibatnya saat ini media planners perlu menjadikan kebutuhan konsumen sebagai fokus utama. Pertama, kamu bisa menentukan target konsumen yang akan dijadikan sebagai target perusahaan.
Kemudian media planners dapat memasukkan unsur yang berbeda-beda untuk menganalisis dan memahami berbagai jenis iklan yang ada agar dapat sesuai dengan target. Unsur yang diperlukan antara lain seperti lokasi, umur dan ketertarikan umum. Supaya hasilnya lebih maksimal, tidak ada salahnya melakukan survei secara personal agar media planners dapat menentukan metode periklanan yang tepat.
4. Jangkauan dan Frekuensi
Jangkauan dan frekuensi merupakan aspek kunci lain yang harus diperhatikan oleh media planners. Jangkaun yang dimaksud adalah seberapa banyak calon konsumen yang dapat melihat iklan tersebut. Sedangkan frekuensi tentang seberapa sering konsumen dapat melihat iklan yang sedang dilakukan. Dalam menentukan jangkauan dan frekuensi perlu adanya beberapa pendekatan yang dilakukan.
Seperti pendekatan Continuity dimana iklan akan tayang dengan waktu yang telah ditentukan secara konsisten. Biasanya digunakan untuk produk musiman. Pendekatan kedua disebut Pulsing. Dengan metode pendekatan ini sebuah iklan akan diturunkan frekuensinya pada waktu tertentu dan akan dinaikan besar-besaran pada waktu lainnya.
5. Memilih Media yang Cocok
Setelah menentukan 4 hal di atas, kini saatnya media planners menentukan media apa yang akan digunakan. Saat ini terdapat ratusan media yang dapat digunakan baik itu online maupun offline. Jika pelaku pemasaran berfokus pada Digital marketing, maka media online harus menjadi fokusnya. Contoh dari media online sendiri seperti, Publikasi digital yang dapat dilakukan lewat email. Selanjutnya ada PPC (Pay Per Click) dimana media ini berfokus kepada pengguna situs web sebagai tempat untuk memasarkan produk dan terakhir ada Sosial Media. Banyak hal yang bisa dilakukan media planners di sosial media untuk mengiklankan produknya seperti melakukan Endorsement, melakukan iklan di facebook dan youtube dll. Agar dapat menentukan media online mana yang ingin digunakan, maka media planners perlu mengumpulkan data hasil riset dari tujuan yang telah ditentukan.
Baca Juga: Mengenal Proses Branding yang Dilakukan oleh Branding Agency
Itulah sedikit pengertian dan cara Membuat Media Planning untuk Digital Marketing. Dengan artikel ini diharapkan dapat membantu kamu sebagai media planners dalam merencanakan sebuah pemasaran. Ingin memasarkan produk Anda secara digital? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu. Klik di sini!