3 Tokoh Branding Produk Terbaik dan Inspiratif

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE

“Anda para kaum muda urban pasti sudah tak asing lagi dengan branding produk terbaik seperti Zara, Starbucks dan Apple.”

Sebagian dari anda mungkin juga sudah menjadi konsumen loyal mereka. Tapi apakah anda tahu, tentang kisah hidup para tokoh branding dari produk terbaik  yang telah membesarkan brand-brand tersebut hingga terkenal?

Baca Juga: Brand Implementation Tentukan Citra Brand

Meski tak seterkenal brand produk yang mereka hasilkan, kisah hidup mereka sangat menarik untuk diketahui. Karena ada banyak inspirasi yang bisa anda petik dari kisah hidup mereka.

3 Tokoh Branding Yang Inspiratif

Seperti apa kisahnya? Simak ulasan kami dibawah ini.

Armancio Ortega (Zara)

Pria dibalik kesuksesan brand Zara ini memiliki masa kecil yang sulit karena dia hanyalah anak dari seorang buruh yang bekerja di bagian rel kereta api. Ia mendirikan brand Zara bersama istrinya, pada tahun 1975. Saat itu Zara hanya sebatas produk pakaian dalam dan baju mandi saja.

Ternyata produk Zara banyak diminati dan pada tahun 1980 brand Zara sukses besar menguasai seluruh wilayah Spanyol. Hal tersebut membuat Ortega mulai berani mencoba untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri.

Sejak saat itu hingga kini brand Zara yang produknya telah berkembang menjadi beragam jenis pakaian  untuk pria maupun wanita (dewasa maupun anak-anak) ini menjadi salah satu brand fashion ternama di dunia. Berapa nilai brandnya? Zara memiliki nilai brand sebesar $ 18,4 miliar (2019).

Howard Schultz (Starbucks)

Memiliki masa kecil yang kurang beruntung, karena keterbatasan ekonomi keluarga, Howard harus bekerja sebagai loper koran dan penjaga toko sejak berumur 12 tahun. Namun di tengah kesulitan keuangan, ia mampu lulus sebagai sarjana komunikasi dengan beasiswa atas prestasinya di bidang olah raga dari Northen Michigan University.

Starbucks sendiri memulai debutnya dari kedai kopi yang didirikan oleh Gordon Bowker, Zev Siegl, dan Jerry Baldin.

Howard dikirim ke Italia untuk belajar resep kopi. Sekembalinya dari Italia, Howard yang terinspirasi dengan kenyamanan kedai kopi di Italia, menyampaikan ide mengubah konsep Starbucks agar menjadi kedai kopi ala Italia sehingga pengunjung betah minum kopi disana.

Namun ide ini ditolak oleh 3 bosnya. Yakin idenya akan berhasil, Howard keluar dari Starbucks dan memutuskan membuka kedai kopi ala Italia miliknya sendiri, yang dinamai Il Giornale. Keyakinan Howard terbukti. Il Giornale laris diserbu pecinta kopi, bahkan lebih laris dibanding Starbucks. Dari sinilah starbucks dibeli oleh Howard. Usahanya terus berkembang pesat.  Kini ribuan kedai Starbucks telah tersebar di segala penjuru dunia. Dengan nilai brand sebesar $. 9,6 miliar (2019).

Steve Jobs (Apple)

Kisah hidup tokoh branding berikut ini tak boleh anda dilewatkan. Terlahir di California dari pasangan Suriah-Amerika, Steve Jobs, Sang Legenda Teknologi, memiliki nama asli Abdul Latief Jandali. Berubah menjadi Steven Paul saat dirinya diadopsi oleh sepasang suami istri bernama, Paul dan Clara, asal California.

Masa kecil Jobs termasuk berkecukupan. Ia bisa melanjutkan sekolah sampai kuliah di Reed College, Portland-Oregon.

Namun, ia memutuskan untuk drop out karena tak yakin tentang masa depannya setelah selesai kuliah nanti. Setelah drop out, Jobs bekerja sebagai teknisi komputer yang mendesain circuit-board. Disanalah ia menemukan passion-nya dalam dunia komputer.

Setelah 2 tahun bekerja disana, Jobs yang punya mimpi menguasai dunia bersama sahabatnya Wozniak mendirikan perusahaan berbasis IT (Information Technology) yang dinamakan Apple. Butuh kerja keras selama 10 tahun agar Apple mengeluarkan produk pertama mereka, sebuah komputer, Macintosh.

Jobs sempat dipecat dari perusahaannya sendiri, karena sifat temperamennya yang sering menyebabkan perbedaan visi dengan direksi lainnya.

Jobs kemudian membangun perusahaan baru bernama Next dan menciptakan sebuah operating system yang dibutuhkan Apple. Hal ini membuat Apple luluh kemudian mengakuisisi Next. Jobs pun kembali menjadi salah satu pemimpin di Apple inc.

Kembalinya Jobs di tahun 1997, membuat Apple mampu merajai pasar lewat produk-produk unggulan, seperti iPhone, iMac, iPad, iPod, iOS, dan iCloud yang kita kenal sekarang.

Steve Jobs wafat pada tahun 2011 karena kanker, namun, hingga kini Apple masih mampu bertahan karena kekuatan branding yang diwarisinya dan membuktikan diri sebagai perusahaan tersukses di dunia dengan nilai brand $. 200 miliar dan nilai perusahaan lebih dari $. 1 triliun (2019).

Nah, begitulah sekilas kisah hidup 3 tokoh branding dari produk terbaik yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat menginspirasi untuk menciptakan brand yang lebih ciamik.

Baca Juga: Professional Branding Sebagai Langkah Awal Kesuksesan Berbisnis

Ingin mengetahui lebih banyak informasi seputar branding? Kunjungi website Dreambox Branding Consultant di sini!

More Insights

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms